Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Seruan Taubat Ekologis Gus Baha dan Cak Imin Sebagai Panggilan Moral

Desain tanpa judul - 2025-12-11T112216.342
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Cak Imin dengan Gus Baha' (foto: Sindonews).

Jurnalis:

Kabar Baru, Jakarta – Rentetan bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak.

Situasi ini mendorong munculnya seruan taubat ekologi sebagai gerakan moral kolektif untuk menyelamatkan lingkungan.

Jasa Penerbitan Buku

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, tampil menyuarakan urgensi pertaubatan ekologis ini. Selain itu dia menilai masyarakat perlu segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan laju kerusakan alam yang kian masif.

Seruan tobat ekologis dari Gus Baha’ dan Cak Imin

Bersamaan dengan seruan tersebut, warganet kembali membicarakan pesan lingkungan dari ulama kharismatik, KH. Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. Sebuah video berdurasi 2 menit 30 detik yang memuat ceramah Gus Baha viral kembali di media sosial.

Akun Instagram nahdliyyinbersatu mengunggah tayangan yang memperingatkan manusia agar tidak bersikap sombong dan merusak bumi.

Dalam video tersebut, Gus Baha mengupas makna Surat Al-Mulk (Tabarak) ayat 17. Ia menjelaskan peringatan keras Allah SWT mengenai potensi bahaya jika manusia abai terhadap alam.

“Kenapa surat Tabarak spesial? Di situ Allah mengingatkan manusia: Kok kamu hidup di bumi tenang-tenang saja, bisa saja bumi ini tamur. Tamur itu likuifaksi, bumi bergelombang, bergeliat, lalu menimpa manusia,” terang Gus Baha dalam video yang dikutip Jurnalis Kabarbaru di Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Kemudian Gus Baha juga menyebutkan potensi bencana lain, seperti jatuhnya benda langit dan hilangnya kemampuan tanah menyerap air akibat ulah manusia.

Istilah Taubat ekologis ada dalam Al-Qur’an

Menurutnya, ayat-ayat ini memerintahkan manusia untuk berhati-hati dalam mengelola tempat tinggalnya. Ia pun menyatakan dukungannya terhadap setiap gerakan penyelamatan lingkungan.

“Ulama berkata, takhallaqu bi akhlaqillah—berakhlaklah seperti akhlak Allah,” tegas Gus Baha.

Lebih lanjut, Gus Baha mengutip ayat lain yang secara spesifik mengkritik perilaku perusak lingkungan. Bunyinya begini Allah SWT mencirikan orang jahat sebagai mereka yang merusak ekosistem.

“Allah mengkritik orang yang jahat dan tidak baik. Firman-Nya: Ciri utama orang tidak baik itu yang merusak tanaman, merusak tumbuhan, dan merusak populasi,” paparnya.

Taubat ekologi bukan sekadar jargon

Sinergi seruan dari tokoh politik dan agama ini menegaskan bahwa taubat ekologi bukan sekadar jargon.

Hal ini merupakan panggilan moral mendesak untuk mengubah perilaku manusia terhadap alam demi mencegah bencana yang lebih besar di masa depan.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store