Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Netfid Indonesia: Bayang-Bayang Kepentingan Asing dalam Pilpres 2024

Kabarbaru.co
Ketua Umum Netfid Indonesia, Muhammad Afit Khomsani (foto: Dokumen/Netfid).

Jurnalis:

Kabar Baru, Jakarta – Ketua Umum Network For Indonesian Democratic Society (Netfid) Indonesia Muhammad Afit Khomsani menyampaikan bahwa Pemilu 2024 tak lepas dari bayang-bayang kepentingan asing atau internasional.

“Sangat lazim, sangat lumrah dan pasti terjadi, bagaimana kemudian konteks demokrasi dan konteks politik domestik itu akan berpotensi mendapatkan pengaruh maupun intervensi dari kelompok asing,” kata Muhammad Afit.

Jasa Penerbitan Buku

Hal itu ia sampaikan dalam acara Ngobrol Virtual kabarbaru.co, Kamis, 11 Mei 2023. Digelar melalui siaran live Instagram, acara yang dimoderatori Annisa Rahma ini membincang soal ‘Pilpres 2024 dan Bayang-banyang Kepentingan Amerika-China’.

“Karena tentu ada banyak faktor. Bagaimana kemudian Pemilu itu, Pilpres dalam hal ini, adalah peralihan kekuasaan. Tentu orang-orang yang kita katakan kelompok asing ini mempunyai jagonya masing-masing,” sambungnya.

Menurut Afit, intervensi tersebut tidak lepas dari kondisi situasi politik global saat ini. Dimana batas antar negara hanya sebatas geografis semata. Sementara, aktifitas manusianya mulai dari ekonomi hingga pendidikan saling berkaitan.

“Negara di dunia ini saling ketergantungan, ataupun saling membutuhkan. Kita berbicara situasi global, politik internasional misalnya, tentu mempunyai tujuan untuk bagaimana kemudian mempengaruhi suatu negara, yang nanti imbasnya pada kebijakan,” terang Afit.

Dijelaskan Afit, intervensi politik global atau asing dalam politik suatu negara itu ada yang positif dan negatif. Yang positif ia contohkan seperti berkembangnya demokrasi, lahirnya lembaga pemilu, dan lain sebagainya.

“Yang negatif itu, ketika intervensi itu adalah bagaimana kemudian memenangkan salah satu calon versi mereka. Saya katakan sebagai intervensi negatif karena untuk kepentingan mereka, kepentingan asing begitu. Dengan tujuan misalnya calon terpilih ini nanti mungkin akan pro dengan kekuatan ataupun kebijakan mereka,” tegasnya.

Oleh karena itu, Afit menekankan untuk menghadapi Pemilu 2024 jangan sampai terjebak pada isu-isu yang tidak produktif, seperti isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Sebab hajat ataupun aktivitas kegiatan demokrasi Indonesia itu tidak hanya 5 tahun sekali.

“Kita harus melakukan banyak perubahan. Dalam konteks kepentingan asing, dalam Pilpres kita, jangan sampai kita hanya terjebak pada isu-isu yang tidak produktif,” ujar Afit.

“Harapannya nanti dalam konteks Pilpres atau Pemilu kita mampu memfilter calon pemimpin terbaik untuk menjadi pemimpin kita berdasarkan isu, berdasarkan track record berdasarkan kontribusi dan sebagainya,” pungkas Afit.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store