Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Hilirisasi Riset Untirta Perkuat UMKM Pasanggrahan: Pendampingan NIB dan GMP Tingkatkan Daya Saing

Hilirisasi Riset Untirta Perkuat UMKM Pasanggrahan
Hilirisasi Riset Untirta Perkuat UMKM Pasanggrahan.

Jurnalis:

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang memberikan prioritas untuk hilirisasi hasil penelitian dan inovasi dalam mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Banten. Kondisi ini memperlihatkan bahwa Untirta tidak hanya fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, namun secara konsisten melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi menjalankan peran pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan perwujudan nyata dari kontribusi akademik Untirta bagi pembangunan daerah. Untirta yang berlokasi di Banten memiliki tanggung jawab moral serta sosial dalam rangka mendukung kemajuan desa-desa di sekitarnya. Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai program desa binaan yang dirancang secara khusus untuk memperkuat kapasitas masyarakat di bidang ekonomi, teknologi, lingkungan, dan pendidikan.

Upaya nyata yang dilaksanakan untuk mendukung peningkatan daya saing dan keberlanjutan usaha mikro di pedesaan oleh Tim Pengabdian dari Untirta diwujudkan dalam program pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) serta pelatihan Good Manufacturing Practice (GMP) bagi pelaku UMKM kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang pada 11 Oktober 2025 bertempat di Kantor Desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program bertajuk “Pemberdayaan UMKM Kelompok Wanita Tani Desa Pasanggrahan melalui Penerapan Teknologi, Legalitas Usaha, dan Pemasaran Digital Terintegrasi”. Kegiatan ini didanai oleh DRTPM Kemendiktisaintek dan didukung oleh LPPM Untirta dengan tujuan utamanya adalah memperkuat kapasitas usaha masyarakat desa, khususnya ibu-ibu KWT yang aktif dalam pengolahan produk pangan lokal.

Jasa Penerbitan Buku

Ketua Tim Pengabdian Untirta, Bayu Meindrawan yang merupakan dosen Fakultas Pertanian menjelaskan bahwa terdapat dua aspek prioritas yang menjadi fokus pendampingan pada tahap awal ini yaitu legalitas usaha dan jaminan keamanan pangan. “Legalitas usaha melaluai NIB telah menjadi dasar bagi usaha mikro anggota KWT untuk dapat berkembang secara formal dan diakui pemerintah. Sementara untuk implementasi GMP menjadi bagian krusial dalam upaya menjamin produk yang dihasilkan memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan,” ujar Bayu.

Kegiatan pengabdian yang diselenggaran dalam bentuk pendampingan ini diikuti oleh dua kelompok mitra binaan, yaitu KWT Sinar Mulya 2 dan KWT Tunas Harapan. Mayoritas anggota dari kedua KWT tersebut merupakan ibu rumah tangga sekaligus pelaku usaha olahan pangan seperti keripik singkong, pisang, dan bakso ikan. Sebelum adanya kegiatan pendampingan secara intensif, anggota dari kedua KWT di Desa Pasanggrahan diberikan edukasi mengenai urgensi NIB bagi usaha dan prosedur pembuatannya oleh salah satu anggota tim yaitu Hendy Suryandani. Selanjutnya, Tim Pengabdian Untirta yang juga melibatkan mahasiswa melakukan pendampingan secara aktif untuk membantu peserta mendaftarkan usahanya melalui sisten Online Single Submission (OSS) hingga penerbitan sertifikat NIB resmi. Para peserta dibimbing dan didadampingi secara langsung oleh dosen dan mahasiswa lintas program studi guna mencapai optimalisasi pemahaman dalam proses pendaftaran dan urgensi dari legalitas usaha.

Peserta kegiatan selain memperoleh edukasi mengenai legalitas usaha juga diberikan pelatihan mengenai GMP yang difasilitasi oleh dosen dana mahasiswa Teknologi Pangan. Materi pelatihan ini meliputi pengenalan prinsip kebersihan dan snitasi dalam produksi pangan, penataan ruang produksi yang higienis, pengendalian bahan baku, serta proses pengemasan produk yang sesuai dengan standar keamanan pangan. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi KWT di Desa Pasanggrahan untuk dapat mengimplementasikan sistem produksi yang mampu memenuhi standar mutu.

Desi Mandasari selaku peserta kegiatan dan merupakan ketua dari KWT Tunas Harapan, mengaku bahwa kegiatan ini telah memberikan pemahaman baru mengenai pentingnya standar produksi yang aman dan higienis. “Selama ini kami hanya tahu tentang cara untuk membuat produk yang enak saja, namun masih belum tahu ternyata cara produksi yang benar dan sehat. Setelah adanya pelatihan ini, kami jadi paham bagaimana menjaga kebersihan alat, mengatur ruang kerja, dan memastikan produk layak jual,” ujarnya dengan antusias.

Kegiatan pengabdian ini dinilai mampu berjalan dengan lancar. Hasil dari program pengabdian melalui kegiatan pelatihan, edukasi, dan pendampingan ini bahwa sudah lebih dari 70% anggota KWT sudah pada tahap untuk pendaftaran NIB untuk masing-masing usahannya. Selain itu, peserta juga telah mulai untuk menerapkan prisnsip GMP pada tempat produksinya. Kondisi ini tercermin dari pemisahan ruang dapur rumah tangga dari area pengolahan, penggunaan alat yang aman seperti dengan bahan stainless steel, dan pelabelan pada kemasan produk. Kepala Desa Pasanggrahan, Entat Karyata menyampaikan apresiasi atas peran Tim Pengabdian Untirta dalam membatu KWT yang merupakan bagian dari masyakarat desanya. “Program ini tidak hanya memberikan ilmu, namun juga membuka jalan bgai para pelaku usaha mikro dari KWT di Desa Pasanggrahan untuk dapat berkembang secara resmi dan berkelanjutan,” ucapnya.

Program pengabdian ini juga merupakan bagian integral dari misi Untirta dalam upanyanya untuk menjadi perguruan tinggi yang berdampak secara langsung bagi masyarakat. Setalah tahapan legalitas dan keamanan pangan ini, tim pengabdian akan melanjutkan kegiatan dengan melakukan pelatihan deain kemasan, label informasi gizi, serta pemasaran digital. Program ini juga menjadi bagian untuk mendukung upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta sejalan dengan Asta Cita 3 dan 6, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas dan memperkuat ekonomi berbasis desa. Kolaborasi dan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat, dan Desa Pasanggrahan diharapkan menjadi contoh desa mandiri dan produktif berbasis UMKM perempuan

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store