Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Bak Sampah di Lingkar Timur Dicap Perburuk Estetika Kota Sumenep

Desain tanpa judul (14)
Bak sampah di jalur utama Lingkar Timur Sumenep (Dok. Istimewa).

Jurnalis:

Kabar Baru, Sumenep – Penempatan bak sampah besar di jalur utama Lingkar Timur, Sumenep, kembali memantik perdebatan.

Di satu sisi, langkah tersebut dianggap upaya menjaga kebersihan kota. Di sisi lain, menempatkan di kawasan ruang publik dan jalur strategis kota dinilai kurang elok.

Jasa Penerbitan Buku

Tak ayal, sorotan datang dari berbagai kalangan, mulai tokoh lintas agama hingga politisi senior.

Mantan Ketua DPRD Sumenep, H. Herman Dali Kusuma, SH, MH, menilai dinas terkait mestinya lebih cermat dalam merancang tata letak fasilitas kebersihan agar tidak mengorbankan aspek estetika kota.

“Di situ kan tempatnya orang santai. Jadi sebaiknya lokasi seperti itu dihindari untuk penempatan bak sampah besar,” ujar Herman, Rabu (15/10).

Menurutnya, kebersihan dan keindahan semestinya berjalan beriringan. Kota yang bersih tidak harus kehilangan wajah eloknya hanya karena penataan yang kurang terencana.

“Kita tentu mendukung kebersihan, tapi jangan sampai kebersihan justru mengorbankan kenyamanan dan keindahan ruang publik,” tambahnya.

Herman juga mengingatkan bahwa fasilitas kebersihan harus memenuhi kaidah tata ruang.

Ia mencontohkan, bak sampah sebaiknya tidak berada di taman, pusat perbelanjaan, atau lokasi dengan aktivitas sosial tinggi.

Jarak dengan sumber air dan area makan juga perlu diperhatikan, agar tidak menimbulkan bau maupun pencemaran.

Pernyataan senada datang dari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumenep, Dr. Zeinudin.

Ia menilai penataannya perlu dikaji ulang agar tidak menurunkan nilai estetika kawasan.

“Kebersihan dan keindahan sebaiknya berjalan seiring. Lingkar Timur ini bukan sekadar jalur lalu lintas, tapi juga dilalui para peziarah dan tamu dari luar daerah. Wajah kota tercermin dari bagaimana kita menata ruang publik,” ujarnya.

Sementara itu, Pastor Paroki Gereja Katolik Maria Gunung Karmel, Romo Kornelis Kopong, O.Carm, juga berharap pemerintah meninjau ulang keberadaan bak sampah besar di jalur utama tersebut.

“Kalau di situ memang kurang estetik. Lebih baik cukup bak kecil yang diangkut petugas setiap hari agar kebersihan tetap terjaga tanpa mengganggu pemandangan,” katanya.

Polemik ini seharusnya menjadi cermin bahwa kebersihan kota tidak hanya soal pengelolaan sampah, tetapi juga tentang bagaimana kebijakan itu menyatu dengan wajah tata ruang dan citra estetika Sumenep.

Kebersihan memang penting, namun keindahan juga bagian dari ketertiban kota.

Keduanya tak seharusnya dipertentangkan, melainkan disatukan dalam perencanaan yang matang dan berpihak pada kenyamanan warga.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep belum memberikan tanggapan atas kritik yang berkembang. (Editorial)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store