Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Lombok Tengah, BRI Siap Dukung UMKM

Jurnalis: Zulfikar Rasyid
Kabar Baru, Lombok Tengah – Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Politeknik Pariwisata Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (16/9/2025), berlangsung meriah. Acara ini menjadi ajang penting sinergi pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha untuk memperkuat ekosistem UMKM daerah.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Praya menegaskan komitmen mendukung pelaku usaha mikro. Dukungan ini diberikan melalui perluasan akses pembiayaan dan perlindungan usaha agar lebih kompetitif.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, hadir membuka acara. Ia menekankan pentingnya keberpihakan negara kepada UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
“Pemerintah memastikan PPh Final UMKM tetap 0,5 persen hingga 2029. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga dipercepat untuk memperluas serapan tenaga kerja. Selain itu, iuran BPJS Ketenagakerjaan akan diberikan potongan agar pekerja UMKM mendapatkan perlindungan layak,” ujar Muhaimin.
Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Helvi Yuni Moraza, yang juga Komisaris BRI. Ia menekankan bahwa pengembangan UMKM mengandung nilai ekonomi sekaligus sosial.
“Pelaku UMKM adalah pejuang kemanusiaan. Mereka mengentaskan kemiskinan sekaligus membuka lapangan kerja. Karena itu, pemerintah menghadirkan kebijakan untuk mempermudah permodalan, pendampingan, dan perlindungan usaha,” tegas Helvi.
Sebagai salah satu penyalur utama KUR di Lombok Tengah, BRI Cabang Praya menyatakan siap mendukung penuh program tersebut. Dengan jaringan luas, BRI menargetkan pembiayaan lebih cepat dan tepat sasaran, guna memperkuat daya saing UMKM lokal dan membuka peluang usaha baru.
Festival ini semakin meriah dengan pameran produk UMKM, talkshow kewirausahaan, serta sosialisasi program perlindungan usaha. Antusiasme pelaku UMKM terlihat dari tingginya partisipasi mereka, baik mencari informasi maupun memperluas jejaring.
Sinergi pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Lombok Tengah. Langkah ini juga diyakini dapat membuka lebih banyak lapangan kerja serta memperkuat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.