Aduan Nyeleneh Warga ke Call Center 112 Sumenep, Bikin Ngakak dan Nyebelin

Jurnalis: Rifan
Kabarbaru, Sumenep – Layanan aduan publik milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, Call Center 112, rupanya tak jarang menerima aduan nyeleneh warga.
Maklum, layanan ini tak dipungut biaya. Boleh jadi, segelintir warga ingin coba-coba atau menguji efektivitasnya.
“Ya soal aduan bersifat prank itu hal biasa. Maklum, namanya juga layanan publik gratis,” tutur Operator Call Center 112 Kominfo Sumenep, Arif Santoso, Senin (10/2).
Pernah tempo hari, kata Arif, seorang warga meminta nomor teleponnya dikirimi pulsa.
“Kadang ada yang minta pulsa. Itu biasanya anak-anak yang jail,” ceritanya.
Juga, pernah ada aduan kecil yang mestinya bisa diatasi sendiri, namun tetap meminta tim mendatangi lokasi.
“Ya ada lagi, laporan yang tidak bersifat darurat, yaitu rumahnya cuma mati lampu. Kan hal kecil. Kecuali misalnya mati lampu se-kampung, pasti tim turun ke lokasi,” tambahnya.
Yang satu ini beda, warga melaporkan aduan palsu, yang hampir membuat petugas terkecoh di lapangan.
“Pernah sih. Tapi dulu,” imbuhnya.
Kata Arif, beragam aduan yang masuk merupakan risiko yang mesti dihadapi. Tapi, seharusnya keluhan yang bersifat sangat darurat.
“Kalau cuma sekali, coba-coba itu tak masalah. Tapi kalau berulang kali, sebenarnya bisa kenal pasal hukum, yaitu memberi laporan palsu. Tapi kita enggak sampai melakukan itu,” katanya mengingatkan warga.
Kini, sistem di layanan Call Center 112 semakin canggih. Setiap aduan yang masuk bisa terdeteksi kebenaran dan kedaruratannya.
Jika berulang kali melaporkan aduan yang tidak laik, petugas tak segan memblokirnya secara otomatis.
“Jadi, sekarang sulit dibohongi. Karena nanti sistem yang akan mengecek sendiri. Beruntungnya, sistem yang sekarang itu bisa meminimalisir prank warga, karena terintegrasi langsung dari atas hingga bawah,” pungkasnya.