Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Jangan Anggap Remeh Hernia: Penyakit yang Bisa Berakibat Fatal Jika Diabaikan

Jurnalis:

Kabar Baru, Raja Ampat – Hernia adalah kondisi medis yang sering dianggap sepele namun dapat membawa konsekuensiserius bila tidak ditangani secara tepat. kondisi ini terjadi ketika suatu organ atau jaringan tubuh, biasanya usus, menonjol keluar melalui celah pada otot atau jaringan yang lemah. Meski hal ini cukup umum dan sering terjadi terutama pada pria dengan usia produktif, hernia tetap menjadi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian serius.

Berdasarkan data global, prevalensi hernia cukup tinggi. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Surgical Endoscopy tahun 2022 menunjukkan bahwa hernia inguinalis merupakan jenis yang paling sering dialami, menyumbang lebih dari 75% dari seluruh kasus hernia. Di negara berkembang, angka kejadian hernia bahkan lebih tinggi akibat keterbatasan akses ke fasilitas medis dan tingginya angka pekerja yang memanfaatkan fisik berat.

Jasa Pembuatan Buku

Jenis-Jenis Hernia dan Karakteristiknya

1. Hernia Inguinalis

Jenis ini paling umum, terutama pada pria. Terjadi ketika bagian dari usus masuk ke kanalis inguinal di daerah selangkangan. Umumnya disebabkan oleh kelemahan dinding perut sejaklahir atau tekanan berulang.

2. Hernia Femoralis

Lebih sering terjadi pada wanita, hernia ini muncul saat jaringan usus menonjol melalui kanalis femoralis di sisi paha bagian atas.

3. Hernia Umbilikalis

Sering terjadi pada bayi baru lahir, namun juga bisa menyerang wanita dewasa, terutama pasca kehamilan atau obesitas.

4. Hernia Insisional

Terjadi di area bekas luka operasi sebelumnya akibat lemahnya jaringan penyembuh.

5. Hernia Hiatus

Jenis internal di mana bagian lambung menonjol ke rongga dada melalui diafragma. Dapat menyebabkan gejala GERD seperti nyeri dada dan regurgitasi asam lambung

Penyebab dan Faktor Risiko

Hernia umumnya disebabkan oleh kombinasi kelemahan otot dan tekanan berlebih di dalam perut. Beberapa faktor risiko yang telah terbukti secara ilmiah antara lain:

● Usia lanjut: otot menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia.

● Obesitas: tekanan intraabdominal meningkat secara signifikan.

● Konstipasi kronis: mengejan terus-menerus dapat menyebabkan hernia.

● Kehamilan: meningkatkan tekanan dalam rongga perut.

● Batuk kronis (seperti pada perokok): memberikan tekanan berulang pada dinding perut.

● Riwayat operasi perut: risiko hernia insisional meningkat.

Menurut sebuah meta-analisis oleh Köckerling dkk (2021), faktor-faktor ini secara signifikan meningkatkan insidensi hernia pada populasi dewasa di Eropa dan Asia.

Gejala Klinis dan Diagnosis

Gejala hernia dapat ringan hingga berat tergantung jenis dan ukurannya. Beberapa gejala yang umum dilaporkan:

● Benjolan lunak yang tampak atau teraba, terutama saat berdiri atau mengejan

● Nyeri atau rasa tidak nyaman di lokasi hernia

● Sensasi berat atau tekanan

● Nyeri saat batuk, tertawa, atau mengangkat beban

● Pada hernia hiatus: heartburn (rasa terbakar), rasa penuh, mual.

Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan fisik sering kali sudah cukup. Namun, pada kasus yang hernianya tersembunyi atau hanya pada bagian internal, dibutuhkan modalitas pencitraan seperti ultrasonografi, CT-scan, atau MRI.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Hernia yang tidak diobati dapat mengalami komplikasi, terutama jika terjepitnya usus (inkarserasi) atau strangulasi yaitu hilangnya vaskularisasi atau suplai darah ke bagian usus. Komplikasi ini menyebabkan jaringan mati (nekrosis), dan terkadang sampai peritonitis atau infeksi lapang perut, hingga kematian jika tidak segera dioperasi.

dr. Danetsye Samallo, Lulusan S1 Profesi Dokter Universitas Pattimura Ambon
dr. Danetsye Samallo, Lulusan S1 Profesi Dokter Universitas Pattimura Ambon

Penanganan dan Terapi

Saat ini, operasi adalah satu-satunya terapi kuratif untuk hernia. Tindakan ini bisa dilakukan dengan dua pendekatan:

● Open Herniorrhaphy: teknik konvensional, sayatan terbuka di lokasi hernia.

● Laparoskopi: teknik minimal invasif, masa pemulihan lebih cepat dan nyeri lebih ringan.

Menurut studi oleh Bittner et al. (2023), pasien yang menjalani laparoskopi menunjukkan tingkat kekambuhan lebih rendah dan kembali lebih cepat ke aktivitas normal dibandingkan operasi terbuka.

Untuk pasien dengan risiko bedah tinggi, pemakaian hernia truss (penyangga) dapat dipertimbangkan, walau hanya bersifat temporer dan tidak menyembuhkan.

Pencegahan dan Edukasi Pasien

Beberapa langkah pencegahan hernia dapat dilakukan, terutama pada kelompok risiko tinggi :

● Menjaga berat badan ideal

● Menghindari mengangkat beban berat tanpa teknik yang benar

● Mengobati batuk kronis dan sembelit

● Berhenti merokok

● Konsumsi serat tinggi dan minum air putih yang cukup.

Studi edukatif berbasis komunitas yang dilakukan oleh Silva dkk. (2022) menunjukkan bahwa penyuluhan kepada para pekerja yang memanfaatkan kekuatan fisik dan populasi usia lanjut secara signifikan menurunkan insidensi dari hernia dalam kurun 12 bulan.

Kesimpulan

Hernia adalah kondisi medis yang umum terjadi di tengah masyarakat akibat perubahan gaya hidupdan meningkatnya resiko karena pola kebiasaan yang salah namun bisa berbahaya bila dibiarkan. Pengenalan dini terhadap gejala, pemahaman faktor risiko, serta penanganan tepat melalui intervensi bedah dapat mencegah komplikasi yang lebih berat. Tenaga medis perlu terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi, agar hernia tidak menjadi ancaman diam-diam yang dapat merenggut kualitas hidup pasien. (*)

*) Penulis adalah dr. Danetsye Samallo, Lulusan S1 Profesi Dokter Universitas Pattimura Ambon

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store