Proyek Jalur Kereta Surabaya-Sidoarjo Hasil Pinjaman Pemerintah Jerman, Tahap Pertama Digulirkan Rp4,3 Triliun

Jurnalis: Masudi
Kabar Baru, Surabaya- Proyek pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) resmi memasuki tahap awal pembiayaan dengan suntikan dana sebesar Rp4,3 triliun yang bersumber dari pinjaman Pemerintah Jerman. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengungkapkan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari pembiayaan tahap pertama melalui skema loan financing yang disubsidi oleh Pemerintah Jerman melalui KfW, bank pembangunan milik negara tersebut.
“Ini adalah komitmen nyata dari kerja sama Indonesia dengan Jerman dalam pengembangan infrastruktur transportasi massal yang berkelanjutan,” ujar Emil saat menghadiri peresmian Gedung Rumah Sakit Assakinah Medika di Sidoarjo, Selasa (8/7).
Selain pinjaman tersebut, Pemerintah Jerman juga mengalokasikan hibah sebesar Rp100 miliar untuk mendanai perencanaan teknis proyek SRRL. Menurut Emil, dukungan hibah itu menjadi kunci agar proses perencanaan dapat menghasilkan jalur kereta yang aman, efisien, dan layak secara ekonomi.
Jalur ganda yang menjadi bagian dari tahap awal proyek akan dibangun mulai dari Stasiun Waru di Kabupaten Sidoarjo hingga Stasiun Wonokromo di Kota Surabaya. Pembangunan jalur ini ditargetkan rampung pada 2027, dengan catatan seluruh tahapan teknis dapat berjalan sesuai standar yang ditentukan.
“Jika seluruh jaringan jalur ganda telah beroperasi, kapasitas angkut kereta komuter bisa meningkat hingga tiga kali lipat, dan waktu perjalanan akan lebih cepat hingga sepertiga dari saat ini,” tambah Emil.
Proyek ini juga diproyeksikan menjadi solusi penting bagi kebutuhan mobilitas masyarakat di kawasan aglomerasi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Selain mengurangi kepadatan lalu lintas, kehadiran SRRL dinilai mampu meningkatkan konektivitas antarkota di wilayah metropolitan tersebut.
Wagub Emil menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah pusat dalam proyek ini, terutama Presiden Prabowo Subianto serta jajaran kementerian terkait yang telah mendukung pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Kami di Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mengapresiasi kolaborasi lintas negara dan lintas sektor ini demi transportasi publik yang lebih baik,” tutup Emil.