Konten Interview Sukoloca Bikin Publik Medan Tertawa Bingung

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Medan – Juni 2025 Dunia kreatif di Indonesia semakin semarak dengan munculnya berbagai sosok muda yang penuh ide segar dan cara unik dalam mengekspresikan diri. Salah satunya adalah Steven H.L, seorang remaja berusia 15 tahun asal Medan, yang kini dikenal luas dengan nama aliasnya, Sukoloca.
Sukoloca bukan hanya sekadar nama panggilan. Ini adalah identitas karakter kreatif yang dibangun Steven melalui konten-konten sosial medianya yang mengusung konsep dunia imajinatif bernama “Dunia Pulu-Pulu”. Melalui dunia ini, Steven melakukan aktivitas unik berupa sesi interview atau tanya-jawab spontan dengan orang-orang yang ia temui di ruang publik, khususnya di kota Medan.
Kreativitas Dalam Bentuk Interview Nyeleneh
Yang membuat Steven berbeda adalah pendekatan wawancara yang tidak biasa. Ia mendekati orang asing dan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang terdengar aneh, namun justru memicu tawa dan rasa penasaran. Beberapa contoh pertanyaan yang sempat viral antara lain: “Kalau kamu punya dua otak, yang satu buat mikir apa?” atau “Kalau kamu jadi semangka, kamu lebih pilih dikerok atau diblender?”
Tujuan Steven bukan untuk membingungkan, melainkan untuk menghadirkan konten yang ringan dan menghibur, sambil membuka sudut pandang baru terhadap hal-hal sederhana dalam hidup.
“Awalnya cuma iseng, tapi ternyata banyak orang suka. Aku jadi pengen terus bikin konten yang bisa bikin orang mikir tapi juga senyum,” ujar Steven saat diwawancarai secara singkat oleh tim media.
Respons Warga yang Bervariasi
Sejak awal Juni 2025, setidaknya 15 orang telah ikut serta dalam sesi interview ala Sukoloca ini. Mayoritas merespons dengan tawa dan kebingungan lucu, meskipun beberapa mengaku sempat merasa “dipaksa berpikir keras” untuk menjawab pertanyaan yang tidak biasa.
Beberapa menyebut pengalaman itu sebagai hiburan segar, terutama di tengah rutinitas harian yang padat. Namun ada juga yang merasa pertanyaannya terlalu nyentrik hingga memicu sedikit stres karena harus “menyesuaikan logika dengan dunia Pulu-Pulu”.
Meski begitu, antusiasme masyarakat terhadap karakter Sukoloca justru meningkat. Konten-konten yang ia bagikan di media sosial mulai mendapatkan respons positif dan dibagikan ulang oleh banyak warganet.
Rencana Sukoloca di Bulan Juli: Lebih Interaktif dan Variatif
Tak berhenti di situ, Steven mengaku tengah merencanakan format baru yang lebih interaktif. Ia menargetkan untuk mewawancarai 40 orang pada bulan Juli mendatang, dengan konsep yang lebih bervariasi.
“Ke depan aku mau coba bentuk interview yang lebih visual, mungkin bawa gambar atau alat bantu supaya interaksinya lebih seru,” tambahnya.
Kreativitas Steven juga didukung oleh komunitas kecil penggemar Dunia Pulu-Pulu yang terus bertumbuh. Mereka bahkan membuat forum diskusi dan fanpage yang membahas teori-teori seputar pertanyaan-pertanyaan nyeleneh Sukoloca.
Tips Aman Jika Bertemu Sukoloca
Meski aktivitas Steven bersifat ringan dan menghibur, beberapa warga yang merasa kurang nyaman telah berbagi tips ringan jika suatu saat berpapasan dengannya:
- Tersenyum dan menyapa. Biasanya, jika seseorang menyapanya terlebih dahulu dengan menyebut “Sukoloca”, Steven akan langsung tertawa dan tidak melanjutkan wawancara spontan.
- Berpura-pura sibuk. Jika kamu tidak ingin diwawancara, cukup tunjukkan ekspresi tergesa atau pura-pura sedang telepon.
- Terima saja dengan santai. Banyak yang justru merasa bahwa pengalaman diwawancarai Sukoloca menjadi cerita lucu yang bisa dibagikan ke teman-teman.
Mendorong Ruang Ekspresi Anak Muda
Fenomena Sukoloca bisa menjadi pengingat bahwa anak muda saat ini memiliki cara yang sangat beragam untuk mengekspresikan ide dan kreativitasnya. Dalam era digital, ruang ekspresi seperti ini perlu mendapatkan tempat, selama tetap memperhatikan kenyamanan publik.
Steven H.L adalah contoh bahwa karakter kreatif bisa berkembang dengan cara yang unik dan menyenangkan. Dengan dukungan yang tepat, tidak menutup kemungkinan dunia Pulu-Pulu ciptaannya bisa berkembang menjadi seri digital atau bahkan bentuk hiburan yang lebih luas.
Kreativitas seperti yang ditunjukkan oleh Steven melalui karakter Sukoloca menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia semakin berani tampil beda. Meski cara yang dipilihnya terkesan nyentrik, namun ada nilai hiburan dan pemikiran yang coba disampaikan di baliknya.
Masyarakat kini tinggal memilih: ikut tertawa bersama atau cukup jadi penonton yang menikmati dari kejauhan. Yang pasti, keberadaan tokoh-tokoh seperti Sukoloca membuat warna baru di tengah dunia digital yang semakin cepat dan padat.