1.447 Mahasiswa Baru Unram 2025 Terima Beasiswa KIP Kuliah, Siap Ubah Takdir

Jurnalis: Muh Arif
Kabar Baru, Mataram – Lintasan harapan tertangkap di balik senyum para mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa hari Sabtu lalu. Di Auditorium M. Yusuf Abu Bakar, sebanyak 1.447 mahasiswa baru Universitas Mataram resmi menerima buku tabungan dan kartu ATM dari program KIP Kuliah 2025.
Mereka datang dengan latar belakang sosial ekonomi yang beragam dari kota hingga desa, dari keluarga yang sehari-hari berjuang menutup kebutuhan hidup hingga calon sarjana yang menatap masa depan penuh harapan. Sekarang, kampus memberikan lebih dari sekadar ruang kelas, ia menawarkan peluang.
“Program ini sejalan dengan tujuan SDG’s yakni pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Dr. Sujita, Wakil Rektor bidang kemahasiswaan. Lebih jauh, ia menekankan bahwa beasiswa ini adalah investasi untuk masa depan, bukan sekadar “gratis kuliah” tapi sebuah tanggung jawab moral untuk mengangkat generasi muda.
Penyerahan simbolis dihadiri Bank BTN sebagai lembaga keuangan mitra yang mengelola bantuan. Grand Manager Bank BTN, Alem Wijaya, memberikan pesan kuat: “Gunakan untuk menunjang prestasi dan kegiatan positif bukan konsumsi atau pinjaman online.”
Bukan hanya penerimaan bantuan yang menjadi sorotan, tapi juga pendampingan sosial akademik. Organisasi mahasiswa seperti Formadiksi Unram turun tangan untuk memastikan bahwa mahasiswa memahami syarat sesuai undang-undang dan kebijakan yang berlaku, serta agar hak-hak mereka tidak dirugikan atau dipangkas.
Dalam konteks lebih luas, ini adalah bagian dari upaya sistemik untuk menembus hambatan ekonomi yang selama ini menghalangi anak muda berprestasi dari wilayah NTB untuk melanjutkan studi tinggi. Program KIP-Kuliah di Unram membuka jalur baru di mana keberanian untuk bermimpi bertemu dengan dukungan nyata.
Kini, tugas berat menanti, melangkah ke ruang kuliah, mempertahankan IPK, aktif di organisasi, dan mengasah kompetensi. Namun, bagi 1.447 mahasiswa ini, hari Sabtu kemarin tidak hanya tentang bantuan finansial melainkan tentang lahirnya harapan bahwa mereka bisa menjadi bagian dari perubahan.