Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Wisuda Batch 1: Februari–Juni Tak Terealisasi, Mahasiswa UIN Madura Desak Transparansi Kampus

Gambar depan gedung baru UIN Madura (Foto/Radarmadura).

Jurnalis:

Kabar Baru, Pamekasan Mahasiswa akhir Universitas Islam Negeri (UIN) Madura mempertanyakan kepastian pelaksanaan wisuda yang hingga akhir Juni 2025 belum juga diumumkan. Padahal dalam kalender akademik resmi tahun 2024/2025, pihak kampus telah menetapkan jadwal wisuda berlangsung dua kali, yakni pada Februari dan Juni 2025.

Dokumen kalender akademik yang ditandatangani Rektor IAIN Madura, Saiful Hadi, pada 27 Mei 2024 menyebutkan bahwa pelaksanaan wisuda semester genap akan dilangsungkan pada Februari dan Juni. Namun hingga akhir bulan Juni, belum ada informasi lanjutan dari pihak kampus terkait realisasi kegiatan tersebut.

Jasa Pembuatan Buku

Lia mahasiswa akhir Fakultas Tarbiyah UIN Madura mengatakan dua rilis jadwal yang sudah ditandatangani oleh rektor belum terealisasi, sehingga dampaknya mendapat tekanan oleh pihak keluarga.

“Ada sebagian jadwal yang dirilis oleh pihak kampus tapi tidak pernah ada kepastian sampai sekarang, hingga pihak keluarga selalu bertanya bahkan saya dikira berbohong dan tidak lulus karena wisuda yang tak terealisasikan,” kata Lia, mahasiswa akhir Fakultas Tarbiyah UIN Madura.

“Di jadwal terbaru terdapat wisuda batch 2 sedangkan batch yang 1 saja tidak ada. Sedangkan yang saya tahu, wisuda di kampus manapun itu terlaksana 2–3 kali selama satu tahun. Lantas apakah di UIN ini hanya sekali? Melihat dari kalender akademik mendatang, wisuda batch 1 itu ada di bulan Juni, namun faktanya sekarang sudah memasuki bulan Juni akhir, tidak ada informasi lanjutan mengenai informasi tersebut,” tambahnya.

Senada dengan Lida, Mahasiswa akhir Fakultas Tarbiyah, menyampaikan bahwa ketidakpastian ini membawa beban tersendiri secara mental, sosial, dan administratif.

“Saking lamanya menunggu kebijakan kampus, saya akhirnya sangat muak dengan semua dua rilis jadwal yang tak kunjung nyata. Akibatnya cukup memberikan beban yang sangat krusial. Coba tanya saja bagian mahasiswa akhir yang belum diwisuda, pasti mereka punya unek-unek yang sama. Belum lagi pertanyaan keluarga dan orang-orang desa lainnya, hingga saya tidak tahu cara menjawabnya,” ujar Lida.

Ia juga mengamati dugaan miring yang muncul di kalangan mahasiswa akibat minimnya penjelasan resmi dari kampus.

“Pihak universitas harusnya mengkaji bagaimana dampak rilis jadwal yang sudah menyebar tersebut, itu jadi penunjang harapan semua mahasiswa akhir, sehingga banyak muncul dugaan miring yang mengira pihak universitas sudah mengkorupsi dana wisuda yang alasannya timbul karena efisiensi, tanpa melihat latar belakang kita, bahkan ada yang ditekan buat kerja tapi harus nunggu wisuda, ada yang sudah menikah, ada yang mau lanjut s2 sehingga mereka merasa kesulitan,” jelasnya.

Sementara itu, Khairul, mahasiswa akhir Fakultas Syariah, mengaku telah menyelesaikan sidang skripsi sejak 22 November 2024, namun belum juga menerima kejelasan kapan wisuda dilaksanakan maupun kapan ijazah diterbitkan.

“Awal masuk kampus di semester genap sekitar pertengahan bulan Februari dan terus di kalender akademik kampus IAIN Madura, jadwal wisuda itu bulan Februari dan Juni 2025. Nah, sedangkan ada kalender akademik lagi yang dikeluarkan oleh pihak kampus bahwa wisuda pada bulan Desember 2025, itu pun langsung batch 2, nah batch 1 masih belum terlaksana,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan betapa sulitnya menjawab pertanyaan keluarga yang terus mempertanyakan kelulusan.

“Keluarga saya selalu bertanya-tanya kapan wisuda. Saya jawab bulan Februari 2025, sudah sampai bulan dua ditanyain lagi. Saya bilang insyaAllah bulan empat karena bulan tiga bulan Ramadan. Nyampek bulan empat ditanya lagi, waduh saya sampai bingung mau jawab apa. Karena pandangan orang awam kalau anak muda kuliah pastinya kalau sudah wisuda itu sudah lulus dan sukses. Walaupun seorang anak muda kuliah tapi tidak wisuda belum 100% dikatakan sukses,” ucap Khairul.

Ia juga menyampaikan pesan kepada pimpinan kampus, agar turut memperhatikan kondisi mahasiswa.

“Sekadar saran buat petinggi kampus IAIN Madura yang sibuk memikirkan peralihan status UIN Madura, mari pikirkan juga kami sebagai mahasiswa di kampus tercinta ini. Pikirkan kami selaku anak muda yang menuntut diri untuk bekerja demi keluarga, untuk membahagiakan kedua orang tua, namun saya pribadi masih ada kendala untuk melamar kerja karena faktor ijazah yang belum ada,” katanya.

Selain belum adanya kejelasan mengenai wisuda, mahasiswa juga meninjau keterbatasan pelaksanaan ujian skripsi. Berdasarkan data laman resmi Fakultas Tarbiyah UIN Madura, ujian skripsi gelombang 2 baru dilaksanakan pada 15 Agustus 2024 dan hanya diikuti oleh enam mahasiswa. Hal ini diduga terjadi karena waktu pelaksanaan yang terlalu mendadak dan bentrok dengan libur akademik.

Mahasiswa menyebut bahwa pada tahun lalu, banyak mahasiswa baru menyelesaikan proposal pada gelombang 4 justru di saat libur. Namun, pelaksanaan ujian skripsi untuk gelombang 1 sudah dimulai, sehingga tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar wisuda.

Dalam kalender akademik terbaru Tahun 2025/2026, wisuda kembali dijadwalkan pada Minggu Ketiga Desember 2025 dengan keterangan sebagai “Batch 2”. Namun, tidak ada informasi atau kepastian mengenai batch 1 yang sebelumnya tertera pada kalender akademik sebelumnya di bulan Juni.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak rektorat atau biro akademik UIN Madura mengenai pelaksanaan wisuda semester genap tahun 2025. Mahasiswa mendesak agar kampus segera memberikan klarifikasi resmi untuk menghindari ketimpangan informasi yang berkepanjangan.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store