Warga Terdampak Rencana Pembangunan Underpass Warung Bambu

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Karawang – Rencana pembangunan underpass di perlintasan rel kereta api Warung Bambu, Kabupaten Karawang, dikhawatirkan akan berdampak pada mata pencaharian sejumlah warga yang selama ini menggantungkan hidup di kawasan tersebut.

Selama bertahun-tahun, perlintasan yang dikenal padat lalu lintas itu dijaga secara swadaya oleh warga. Beberapa pria lanjut usia berjaga di pos kecil, menutup pintu rel secara manual, mengatur arus kendaraan, hingga menjadi tukang ojek bagi pengguna jalan.

Kini, dengan rencana penutupan jalan demi kelancaran proyek underpass, para penjaga rel tersebut kebingungan memikirkan masa depan mereka.

“Kalau jalan ini ditutup karena dibangun underpass, kami enggak tahu lagi harus kerja apa. Selama ini kami hidup dari ngatur jalan dan ngojek di sini,” ujar Endang (57), salah satu warga yang berjaga di perlintasan Warung Bambu, Selasa (5/8).

Meski pembangunan underpass dinilai penting untuk keselamatan dan kelancaran lalu lintas, warga mengaku belum mendapatkan informasi resmi maupun tawaran solusi dari pihak terkait.

“Kami hanya dengar dari cerita-cerita. Belum ada yang datang langsung menjelaskan atau menawarkan pekerjaan pengganti,” kata Fakih (59), warga lainnya.

Proyek ini sendiri diyakini dapat mengurangi kemacetan serta risiko kecelakaan yang kerap terjadi di perlintasan tersebut, terutama saat jam sibuk. Namun, warga berharap pemerintah tidak mengabaikan dampak sosial dan ekonomi yang timbul akibat pembangunan tersebut.

“Kami mendukung program ini, tapi mohon juga pikirkan nasib kami. Saat jalan ditutup, kami butuh solusi,” tutup Endang. (Vall)