Warga Desa Sumberbaru Banyuwangi Pertanyakan Pembuatan Jalan Baru di Dusun Umbulrejo

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Warga Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, pertanyakan pembuatan jalan baru di Dusun Umbulrejo.
Mereka mengeluh dan mempertanyakan pembuatan jalan baru lantaran tidak ada sosialisasi terlebih dahulu oleh Pemerintah Desa (Pemdes) terhadap masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Agus, warga setempat kepada awak media pada Kamis, (28/3/2024).
“Hingga kini masyarakat Desa Sumberbaru, ini kebingungan soal pembuatan jalan baru di Dusun Umbulrejo,” katanya.
Kepada wartawan pria yang mengaku berasal dari Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuru, tersebut mengaku, tidak tahu banyak soal pembuatan jalan baru tersebut.
“Tiba – tiba datang alat berat dan langsung melakukan kegiatan pembuatan jalan,” ujarnya.
Agus mengungkapkan jika kegiatan tersebut kabarnya sudah pernah didatangi oleh warga Dusun Paeloan, Desa Sumberbaru, karena tanpa ijin dan kordinasi terlebih dahulu langsung merobohkan beberapa pohon milik wakaf Masjid, Dusun Paeloan.
“Kabar yang kami dengar, kegiatan itu sempat diberhentikan warga karena telah merusak pohon milik warga dan milik wakaf Masjid,” terangnya.
Selain itu Agus juga menerangkan jika pembuatan jalan baru tersebut juga ada Kepala Dusun (Kadus) Umbulrejo, Desa Sumberbaru, didalamnya.
“Kayaknya pak Kadus Umbulrejo, yang berada didalam kegiatan tersebut. Namun pastinya kami tidak tahu mas,” ungkapnya.
Namun sayang soal pembuatan jalan tersebut wartawan belum berhasil mengkonfirmasi Kadus Umbulrejo. Saat wartawan wawancara melalui sambungan whatsapnya tidak ia respon.
Disisi lain Eko Wahyudi, Kepala Desa (Kades) Sumberbaru juga kompak enggan berkomentar. Saat dikonfirmasi awak media dia mengaku sedang berada di perjalanan.
“Maaf mas, saya lagi di jalan,” tulisnya melalui sambungan whatsapnya. Kamis, (28/3/2024).
Sementara itu sebagian warga Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuru, Banyuwangi berharap agar Pemerintah Desa (Pemdes) terbuka jangan ada yang ditutup tutupi soal pembuatan jalan baru tersebut.
Warga hanya ingin terbuka jalan tersebut dibangun oleh siapa, dan anggaranya dari mana.
“Warga itu mintanya terbuka biar tidak timbul suudzon dan fitnah. (*)