Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Visi Besar Edo Bangun PMII Jatim Menuju Era Teknologi dan Intelektual

Kabarbaru.co
Calon Ketua PMII Jawa Timur, Mohammad Ivan Akiedozawa (Istimewa).

Jurnalis:

Kabar Baru, Surabaya – Sosok muda progresif dari Surabaya, Mohammad Ivan Akiedozawa, resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur pada Selasa (27/5) kemarin.

Dalam proses pengembalian formulir, Edo menyempatkan diri terlebih dahulu sowan ke Kantor PWNU Jawa Timur untuk memohon doa restu dari para kiai.

Jasa Pembuatan Buku

Bagi Edo, perjuangan kaderisasi dan kepemimpinan di tubuh PMII tak lepas dari landasan spiritual dan keberkahan para masyayikh.

“Perjalanan ini bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan bentuk ikhtiar pengabdian. Maka, saya awali dengan restu dari para kiai. Saya percaya, jika kita ikhlas dalam berproses di PMII, Allah akan membalas dari arah yang tak disangka-sangka,” ucap Edo, Rabu (28/5).

Sebagai kader PMII Surabaya yang berasal dari kampus teknik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Edo dikenal luas sebagai representasi generasi baru PMII, teknokratik, profesional, dan progresif.

Ia mematahkan stigma bahwa aktivisme tak bisa sejalan dengan akademik. Saat menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Cabang (PC) PMII Surabaya, ia mencetuskan sistem digital pendataan kader yang kemudian menjadi model kaderisasi berbasis data.

Visi Besar: PMII Berkarya, Jawa Timur Berdaya

Dalam pencalonannya, Edo membawa visi besar: “PMII Jawa Timur sebagai motor transformasi kader Ahlussunnah wal Jama’ah yang religius, inklusif, dan adaptif terhadap disrupsi digital, serta pelopor keadilan sosial menuju Indonesia Emas 2045.”

Visi tersebut dijabarkan dalam tujuh misi strategis yang menjadi landasan arah gerakan PMII ke depan:

1. Gerakan Kaderisasi Aswaja dengan Revolusi Digital; Edo menekankan pentingnya membangun sistem kaderisasi digital yang berbasis nilai-nilai Aswaja (tawasuth, tasamuh, tawazun, dan i’tidal).

Ia merancang e-Kaderisasi berbasis LMS (Learning Management System), media dakwah visual, serta platform integratif berbasis Single Sign-On (SSO) yang menggabungkan data kader, pelatihan, beasiswa, dan karier.

2. Pemerataan Kaderisasi Aswaja dan Gerakan Pemuda NU; Melalui program One District One Trainer (ODOT) dan distribusi dai Aswaja, Edo ingin menghapus kesenjangan kualitas kaderisasi antarcabang serta memperkuat peran pemuda NU dalam menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.

3. Ekosistem Karier dan Intelektualisasi Kader Berbasis Data; Menjawab tingginya pengangguran lulusan perguruan tinggi, Edo mendorong lahirnya Career & Education Fair, Laboratorium Kader, serta jurnal digital PMII.

PMII tidak boleh hanya menjadi panggung orasi, tetapi juga ekosistem literasi dan penguatan SDM kader.

4. Kemandirian Ekonomi PMII Jawa Timur; Melalui PMIIpreneur Hub dan program Desa Aswaja Mandiri, Edo menargetkan lahirnya kader wirausaha berbasis nilai Aswaja dan ekonomi kerakyatan, dari sektor UMKM hingga energi terbarukan.

5. Mitra Strategis Pemerintah dalam Pembangunan Daerah; PMII, menurut Edo, tidak cukup hanya menjadi oposisi.

Ia harus menjadi watchdog sekaligus mitra kritis dan solutif dalam pembangunan daerah. Program “PMII Desa Bangkit” dan “One Stop Solution, Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat” jadi wujud konkretnya.

6. Rebranding PMII sebagai Gerakan Mahasiswa Hijau; Dalam menghadapi krisis iklim, Edo menggagas Gerakan Kader Hijau Aswaja—yang menggabungkan dakwah ekologis dengan teknologi sosial.

Program ini melatih kader menjadi agen konservasi lingkungan berbasis spiritualitas Islam.

7. Reformasi Kelembagaan PMII Menuju Tata Kelola Progresif dan Transparan; Dengan memanfaatkan teknologi digital, Edo ingin mewujudkan manajemen organisasi berbasis data melalui dashboard transparansi dan sistem manajemen talenta kader yang adaptif.

Komitmen: PMII Tidak Sekadar Bergerak, Tapi Berkarya dan Berdampak

Dalam setiap kesempatan, Edo menegaskan bahwa PMII tak boleh berhenti sebagai organisasi retoris dan seremonial. Ia ingin menjadikan PMII sebagai rumah kaderisasi yang tidak hanya produktif, tapi juga konektif dan solutif.

“PMII harus menjadi ruang yang menghubungkan idealisme dengan profesi, tradisi dengan teknologi, dan spiritualitas dengan solusi. Ilmu dan bakti kuberikan, adil dan makmur kuperjuangkan,” tutur Edo dengan penuh keyakinan.

Program Unggulan: Konkret, Solutif, Berkelanjutan

Untuk mempercepat implementasi visinya, Edo telah menyiapkan program kerja unggulan yang akan dijalankan jika terpilih:

1. Career and Education FAIR (CEF): Platform tahunan yang menghubungkan kader dengan dunia kerja dan beasiswa, termasuk bootcamp, pameran beasiswa, dan klinik resume.

2. Website PMII Jawa Timur berbasis Single Sign-On (SSO): Menjadi Rumah Pergerakan Digital—mengintegrasikan database kader, modul e-kaderisasi, karier, dan media dakwah.

3. One Stop Solution – Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat: Posko kader hukum untuk advokasi isu agraria, buruh, perempuan, dan kelompok rentan.

4. Laboratorium Kader PMII Jawa Timur: Inkubator karya tulis, jurnal kader, dan ruang pengembangan intelektual.

5. PMIIpreneur Hub: Inkubator bisnis digital dan UMKM kader, lengkap dengan mentoring dan branding.

“PMII tidak boleh hanya jadi tempat retorika. Ia harus jadi rumah kaderisasi yang produktif, konektif, dan solutif. Ilmu dan bakti kuberikan, adil dan makmur kuperjuangkan,” tegas Edo menutup pernyataannya.

Dengan latar belakang kuat di bidang teknik, manajemen, riset, dan pengorganisasian gerakan, Edo membawa harapan baru bagi PMII Jawa Timur: organisasi kader yang berpijak pada nilai, bergerak dengan strategi, dan hadir untuk menjawab zaman.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store