Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

UNISAN dan Warga Sipatana Kembangkan Ruang Terbuka Berbasis Tenaga Surya untuk Deteksi Banjir

IMG_202511317_175433831
Pengabdian Masyarakat Universitas Ichsan Gorontalo .

Jurnalis:

Kabar Baru, Gorontalo– Inovasi pemanfaatan ruang terbuka di bantaran Sungai Bone, Desa Sipatana, Kecamatan Tapa, Kota Gorontalo, kini menjadi contoh nyata kolaborasi antara masyarakat dan akademisi dalam upaya mitigasi bencana berbasis teknologi.

Karang Taruna Ilomata bersama tim dosen dari Universitas Ichsan Gorontalo (UNISAN) mengembangkan sistem smart detektor alarm banjir berbasis panel surya, yang dirancang untuk memberikan peringatan dini kepada warga sekitar bantaran sungai.IMG_202511317_175429580

Jasa Penerbitan Buku

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).

Ketua Tim Pengabdian dari Universitas Ichsan Gorontalo, Moh. Muhrim Tamrin, S.T., M.T. menjelaskan bahwa sistem detektor banjir ini bekerja dengan sensor ketinggian air yang terhubung ke alarm otomatis dan sumber daya dari panel surya, sehingga tetap berfungsi meski terjadi pemadxaman listrik.

IMG_202511317_175422966

“Teknologi ini kami rancang agar dapat membantu masyarakat di sekitar Sungai Bone memantau potensi banjir secara mandiri, sekaligus memanfaatkan energi terbarukan.” ujarnya.

“Selain menghadirkan inovasi teknologi, kegiatan ini juga memanfaatkan ruang terbuka di bantaran sungai sebagai area edukatif dan rekreatif masyarakat. Kolaborasi antara akademisi dan Karang Taruna Ilomata dalam menata area tersebut menjadi ruang publik hijau, tempat warga dapat beraktivitas sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana.” lanjutnya.

Sejalan dengan data dari Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo, Kecamatan Sipatana 2024 menyatakan bahwa di Kec. Sipatana memang belum ada sistem untuk mitigasi bencana. “Oleh karena itu kita mencoba menghadirkan teknologi pendeteksi banjir dengan sistem mikro kontroler. Jadi sistem ini di rancang dengan beberapa kelebihan yang di mana sistem mitigasi ini menggunakan IoT, diamana IoT akan melaporkan secara Real-Time ketinggian air, Sistem Mitigasi banjir ini juga di lengkapi dengan Buzzer, dan Lampu peringatan yang di mana untuk memperingat warga langsung ketinggian air.” lanjut Iqbal Faturrachman Usman, S.T., M.T. selaku anggota pelaksana kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

Selain sistem detektor banjir, tim pengabdian juga merancang sign system di area bantaran Sungai Bone untuk memberikan panduan visual dan informasi kepada masyarakat. “Sign system ini berfungsi sebagai media komunikasi lingkungan, menampilkan petunjuk jalur evakuasi dan titik – titik mana saja yang rawan longsor.” tutup Almer Hassan Ali, M.Ds.

Melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Desa Sipatana digarapkan menjadi contoh penerapan smart community berbasis mitigasi bencana di tingkat lokal.

Diharapkan, inovasi ini dapat direplikasi di wilayah lain yang memiliki risiko banjir serupa di Provinsi Gorontalo.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store