Tak Terpengaruh Survei Capres, Puan: Itu Bagian Memperbaiki Diri

Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani sejauh ini tidak ingin terpengaruh dengan sejumlah hasil pada lembaga survei terkait mengenai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024. Baginya, survei itu hanya salah satu bagian dari kriteria untuk kemudian menjadi data. Yang terpenting adalah tetap menjalan kerja-kerja untuk kesejahteraan masyarakat.
“Itu kan bagian untuk memperbaiki diri, seperti kita survei partai politik, kalau surveinya turun kita naikkan, apa yang harus kita lakukan agar surveinya naik. Saya sendiri tidak terpengaruh dengan survei,” kata Puan, Sabtu (9/4/2022).
Hingga saat ini, Ia mengungkapkan ingin fokus kerja sebagai Ketua DPR dalam mengawal kebijakan pemerintah demi kepentingan masyarakat. Sebab, Ia sadar bahwa selama ini keberhasilan memimpin DPR dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dalam mengawal kebijakan pemerintah kurang mendapat perhatian dari publik. Hal itu menjadi salah satu faktor utama hasil sejumlah lembaga survei.
“Pertama memang dalam semua kerja-kerja saya mungkin kurang narsis kali ya atau banyak yang tidak mau memberitakan. Karena buat saya itu pilihan, kerja itu kan tidak perlu juga selalu narsis. Saya kerja ya kerja,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk hasil sejumlah lembaga survei soal pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 dalam politik, semua kemungkinan bisa terjadi.
“Mungkin saja, karena dinamika di politik ini kan tidak mungkin tidak terjadi, cair sekali, dan sekarang bisa dibilang kalau sekarang elektabilitasnya paling tinggi belum tentu nanti tinggi, dan kalau tinggi tidak ada tiket nenti majunya dari mana,” jelasnya.
Tambahnya, Ia menerangkan juga mengenai potensi perempuan dalam memimpin di level nasional adalah hal yang dimiliki oleh seluruh anak bangsa untuk bisa mendapatkan peluang yang sama untuk menjadi pemimpin di level nasional.
“Sekarang sudah banyak menteri di kabinet perempuan, pernah ada Menko perempuan, sudah pernah Ketua DPR perempuan, sudah pernah ada presiden perempuan, seharunya sekarang kita sudah tidak mempermasalahkan gender, jadi beri peluang dan kesempatan kepada perempuan untuk bisa menempati posisi-posisi pemimpin nasional yang saya rasa tidak ada masalah,” pungkasnya.