Tanggul Jebol, Ratusan Rumah di Purwakarta Terendam Banjir

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu (8/3/2025), menyebabkan tanggul Sungai Cinangka jebol sepanjang 30 meter.
Akibatnya, air meluap dan merendam pemukiman warga di Kampung Batu Layang, Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur.
Banjir datang secara tiba-tiba, membuat banyak warga tak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Komariah (52), salah satu korban terdampak, mengaku semua perabotan di rumahnya terendam air.
“Saya tidak menyangka air masuk secepat ini. Semua barang sudah terendam, termasuk kulkas,” ujarnya. Sabtu (8/3/2025) malam.
Saat banjir menerjang, Komariah bahkan harus meminta pertolongan warga sekitar untuk bisa keluar dari rumahnya.
“Saya diselamatkan tetangga, sampai harus keluar lewat jendela karena air sudah tinggi,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa banjir serupa pernah terjadi pada 2010, tetapi kali ini dampaknya jauh lebih besar.
“Dulu airnya cuma semata kaki, sekarang lebih tinggi dan semua barang habis terendam,” tambahnya.
Ketua RT 4 Kampung Batu Layang, Kasa, mengonfirmasi bahwa sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir kali ini. Menurutnya, warga kesulitan menghindari air yang datang dengan cepat, terutama lansia dan anak-anak.
“Hujan deras sejak siang menyebabkan tanggul jebol sekitar pukul 17.00 WIB. Air langsung masuk ke rumah-rumah warga,” jelasnya.
Sebagian besar warga kini mengungsi ke tempat yang lebih aman di dataran tinggi.
“Banyak yang mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya lebih tinggi. Saat ini kami masih menunggu bantuan logistik seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur,” ujar Kasa.
Sejak pukul 20.00 WIB, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan Damkar Purwakarta dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga dan memantau situasi.
Hingga saat ini, petugas masih berjibaku memastikan tidak ada warga yang terjebak serta mencegah banjir semakin meluas.
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan serta mengikuti instruksi petugas demi keselamatan bersama.