Siswa SMA Elyon Surabaya Rancang Masa Depan Fashion Lewat Magang Eksklusif di Universitas Ciputra

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Surabaya – Dunia fashion Indonesia kini mendapat suntikan semangat baru dari generasi muda yang tak hanya kreatif, tetapi juga berani dan visioner. Hal ini tercermin dari program magang eksklusif yang diikuti oleh siswa-siswi SMA Elyon Surabaya di Universitas Ciputra (UC) Surabaya. Dalam dokumentasi kegiatan, tampak Natascha Yap, Faylinn Avarielle, Adelline Liangga, Caroline Devina, Ciawita Lautama, Christina Tanujaya, Aurelea Celeste, Giselle Sunyoto, dan Olivia Sujianto tampil kompak mengenakan outfit bertema presentasi yang mereka rancang sendiri—sebuah simbol kerja keras dan kreativitas yang dituangkan secara profesional.
Program ini memberikan pengalaman belajar yang jauh melampaui ekspektasi kegiatan magang pada umumnya. Para siswa tidak hanya berkesempatan menyelami dunia Fashion Design & Business (FDB) secara langsung, tetapi juga mengikuti perkuliahan setingkat mahasiswa tingkat lanjut, khususnya dalam mata kuliah Fashion Trend Analysis. Di sinilah mereka diajak berpikir strategis dan kreatif, mengeksplorasi bagaimana tren global dibentuk melalui riset, pemetaan tren, hingga penyusunan konsep visual layaknya seorang creative director.
Dengan mengangkat tema “Ballet Reimagined” sebagai macrotrend, para siswa berhasil merumuskan tiga microtrend yang kuat secara estetika maupun naratif:
- Tulle Revival, yang menampilkan layering kain tulle dan material transparan sebagai simbol kelembutan dan kebebasan, membentuk siluet yang puitis dan ekspresif.
- Hard Pointe, sebuah eksplorasi kontras yang menyatukan elemen feminin seperti pita dan korset dengan bahan kulit serta aksen metalik yang menggambarkan kekuatan, keberanian, dan transformasi.
- Studio to Street, adaptasi elemen busana balet ke gaya kasual sehari-hari seperti leotard, wrap cardigan, dan warm-up pants, menjadikan busana tidak hanya artistik tapi juga fungsional.

Lebih dari sekadar menciptakan gaya, para siswa belajar membangun narasi desain yang bermakna. Mereka menyusun moodboard, melakukan riset budaya lintas konteks, merancang strategi visual, hingga mengenakan gaya sesuai tema dalam presentasi profesional. Di balik setiap rancangan, terdapat pemikiran kritis, pemahaman sosial, dan keberanian menyuarakan perspektif personal dimana suatu pencapaian yang jarang terlihat di tingkat pendidikan menengah.
Antusiasme dan refleksi mendalam juga datang dari para peserta. “Selama magang di UC, saya merasa seperti mahasiswa FDB, bukan siswa SMA. Pengalamannya benar-benar membuka wawasan saya tentang dunia fashion,” ujar Aurel. Sementara Giselle menambahkan, “Saya belajar banyak, termasuk saat membantu bazaar preloved dan berdiskusi langsung dengan kakak tingkat dan dosen. Itu sangat berkesan dan membentuk saya.”
Apresiasi pun mengalir dari para dosen pendamping. Yoanita Tahalele, Koordinator Center for Sustainable Design UC, menyatakan bahwa dunia fashion bukan hanya tentang gaya, tetapi tentang merancang arah masa depan. “Para siswa mampu menerjemahkan tren menjadi narasi desain yang bermakna,” ujarnya. Christina Tanujaya, dosen Fashion Trend Analysis, menambahkan bahwa kemampuan mereka membaca tren global dan mengaitkannya dengan konteks budaya menunjukkan potensi sebagai changemaker. Ciawita Lautama, Koordinator Kemahasiswaan UC, menilai bahwa karya para siswa menunjukkan strategi visual yang matang dan ketajaman berpikir yang luar biasa.
Kolaborasi antara SMA Elyon dan Universitas Ciputra ini membuktikan bahwa sinergi antara pendidikan menengah dan tinggi mampu menciptakan ruang belajar yang transformatif. Para siswa tidak hanya belajar tentang mode, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis, menyampaikan ide secara profesional, serta membangun kepercayaan diri dimana semua menjadi bekal penting untuk menapaki dunia kreatif masa kini dan masa depan.
Kini saatnya masyarakat, institusi pendidikan, dan industri untuk bersama-sama membuka lebih banyak ruang bagi generasi muda dalam mengekspresikan potensi terbaiknya. Karena sejatinya, masa depan fashion Indonesia tidak dimulai dari panggung besar, tetapi dari ruang-ruang belajar yang berani bermimpi dan memberi ruang bagi kreativitas tumbuh. Dan para siswa SMA Elyon telah membuktikan bahwa langkah pertama itu bisa dimulai dari sekarang.