Simposium Kaderisasi KOPRI PMII Surabaya: Perkuat Infrastruktur, Rawat Semangat Kolektif Perempuan

Jurnalis: Masudi

Kabar Baru, Surabaya- KOPRI PC PMII Surabaya menggelar Simposium Kaderisasi pada Minggu, 13 Juli 2025 di Rumah Bhineka Surabaya. Kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi strategis bagi seluruh Ketua KOPRI dan Ketua Bidang Kaderisasi se-Surabaya dalam memperkuat arah, struktur, dan semangat kaderisasi perempuan.

Dalam sambutannya, Nur Lailatul Fitria, Ketua KOPRI PC PMII Surabaya, menegaskan bahwa simposium ini adalah bagian dari langkah awal pembenahan infrastruktur kaderisasi. “Kita ingin memulai proses perbaikan dari dalam, menguatkan pondasi kaderisasi melalui konsolidasi yang terarah dan dialog terbuka antar penggerak struktural,” ungkapnya.

Kegiatan ini menghadirkan Mba Inayah, Anggota PB KOPRI Bidang Kaderisasi yang juga alumni KOPRI PMII Surabaya, yang menyoroti pentingnya pelestarian nilai ideologis dan kesinambungan kaderisasi hasil Muspimnas. Ia juga mendorong KOPRI cabang untuk berani berinovasi dalam format pelatihan dan penguatan pasca-SIG.

Mba Rega, Ketua 1 Kaderisasi KOPRI PKC PMII Jawa Timur, turut hadir membagikan pandangan seputar pentingnya sinergi lintas cabang dan penguatan kaderisasi berbasis kebutuhan lokal. Ia menyampaikan bahwa kaderisasi bukan hanya proses formal, tapi juga gerakan yang tumbuh bersama dengan realitas sosial kader perempuan.

Sementara itu, Ro’isatul Muttaqin, Ketua 1 Kaderisasi KOPRI PC PMII Surabaya, menyampaikan komitmennya untuk terus tumbuh bersama kader putri se-Surabaya. “Kami di Bidang Kaderisasi KOPRI berkomitmen untuk tumbuh bersama, saling menopang, dan terus semangat dalam mengawal kaderisasi dasar KOPRI seperti SIG,” tegasnya. Dalam penyampaiannya, ia juga menambahkan kutipan inspiratif yang menggugah semangat kebersamaan:
“I nothing, you nothing, but we are everything.”
Kutipan ini menjadi penegasan bahwa kekuatan gerakan terletak pada kolektivitas, bukan pada individu semata.

Simposium berlangsung dinamis dengan berbagai sesi diskusi, refleksi pengalaman kaderisasi, serta penyusunan rumusan tindak lanjut. Diharapkan, forum ini menjadi titik tolak penguatan sistem kaderisasi perempuan PMII di Surabaya, sekaligus memperkuat semangat dan kesadaran kolektif dalam merawat gerakan yang inklusif dan berkelanjutan.