Setelah Dua Tahun Stabil, Karawang Gagal Pertahankan Predikat KLA Madya

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Karawang – Predikat Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Kabupaten Karawang mengalami penurunan pada 2025. Setelah dua tahun berturut-turut meraih kategori Madya, tahun ini Karawang harus puas di tingkat Pratama.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Karawang, Wiwiek Krisnawati, menyebut penurunan tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk perubahan metode dan indeks penilaian yang diterapkan pemerintah pusat.

“Iya, betul turun tahun ini. Padahal sebelumnya kami optimis bisa naik kelas karena nilai awal penilaian mencapai 900 poin. Namun setelah verifikasi kecocokan, nilainya menjadi 700-an poin,” ujarnya, Rabu (13/8).

Wiwiek mengaku kecewa, mengingat capaian ini menjadi kemunduran setelah tren positif dua tahun terakhir. Ia menegaskan, DP3A akan segera melakukan evaluasi internal untuk mengidentifikasi penyebab penurunan sekaligus memperkuat strategi pemenuhan hak anak di Karawang.

Selain itu, DP3A juga berencana berkoordinasi langsung dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk mempelajari secara rinci mekanisme penilaian KLA.

“Kami akan pelajari lagi sistemnya supaya ke depan lebih tepat sasaran. Yang jelas, komitmen kami melindungi anak dan perempuan tetap menjadi prioritas,” tegasnya.

Menurut Wiwiek, peringkat KLA memang penting, namun yang lebih utama adalah manfaat nyata yang dirasakan masyarakat. Program perlindungan anak, kata dia, bukan sekadar mengejar penghargaan, melainkan membangun sistem yang aman, sehat, dan kondusif bagi tumbuh kembang anak.

“Ini kerja sosial dengan dampak langsung ke masyarakat. Ke depan kami akan memakai pendekatan baru agar program lebih bermanfaat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, KLA merupakan program Kemen PPPA yang bertujuan memastikan pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan khusus anak di suatu wilayah, melalui sinergi pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha secara terencana dan berkelanjutan.

Penurunan predikat ini menjadi alarm bagi Pemerintah Kabupaten Karawang bahwa upaya perlindungan anak membutuhkan perhatian lebih, baik dari sisi kebijakan maupun implementasi di lapangan. (Vall)