Setahun Dipimpin Puan – Dasco, DPR Jadi Lembaga yang Paling tidak Dipercayai Publik

Jurnalis: Listiani Safitri

Kabar Baru, Jakarta – Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei evaluasi satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Temuan tersebut menyoroti posisi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sebagai lembaga negara dengan tingkat ketidakpercayaan publik paling tinggi.

Data survei menunjukkan angka ketidakpercayaan masyarakat terhadap DPR mencapai 41 persen. Angka ini merupakan akumulasi dari 33 persen responden yang menyatakan kurang percaya dan 8 persen yang tidak percaya sama sekali.

Sementara itu, kelompok masyarakat yang masih menaruh kepercayaan kepada DPR berada di angka 53 persen, sedangkan 6 persen sisanya memilih tidak menjawab.

Posisi DPR ini berada di urutan terbawah jika membandingkannya dengan lembaga negara lainnya. Tingkat ketidakpercayaan terhadap DPR bahkan melampaui Partai Politik yang mencatat angka 30 persen, serta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebesar 31 persen.

Lembaga legislatif lain juga memiliki rapor yang sedikit lebih baik, yakni MPR dengan ketidakpercayaan 29 persen dan DPD sebesar 28 persen.

Selain menyoroti legislatif, survei ini juga memotret persepsi publik terhadap lembaga penegak hukum.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatatkan tingkat ketidakpercayaan sebesar 29 persen, Pengadilan 21 persen, dan Mahkamah Konstitusi (MK) tampil sebagai lembaga hukum yang paling publik percayai dengan tingkat ketidakpercayaan hanya 18 persen.

Indikator menggelar survei ini pada rentang waktu 20 hingga 27 Oktober 2025. Peneliti melibatkan 1.220 orang responden dari berbagai provinsi dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Tim survei melakukan wawancara tatap muka secara langsung untuk menjamin validitas data. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) survei ini berada di kisaran 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.