Seleksi KPU-Bawaslu 2022-2027 Minim Peminat

Jurnalis: Haidar Ali

KABARBARU, JAKARTA – Kata Rakyat Riset & Consultan baru-baru ini telah melakukan penelusuran di laman website tim seleksi.

“Jumlah pendaftar baru mencapai 292 orang, tentu jumlah ini jika di bandingkan dengan proses seleksi dua tahun belakangan ini jauh lebih tinggi. Berikut tabel data keterlibatan pendaftar rekruitmen KPU-Bawaslu Tahun 2012 dan Tahun 2016 dan Tahun 2021,” ujar Direktur Kata Rakyat Riset & Consultan, Alwan Ola Riantoby.

Dirinya mengungkapkan bahwa jika melihat data tersebut maka, kerja tim seleksi untuk meyakinkan publik agar meningkatkan jumlah pendaftar di lima hari terakhir harus ditingkatkan, beban kerja pada pemilu 2024 jangan sampai melemahkan peminat untuk mendaftar, sosialisasi yang massif dan memudahkan proses pendaftaran adalah suatu keharusan.

Alwan Ola juga menjelaskan bahwa akhir masa jabatan Anggota KPU-Bawaslu RI Periode 2017-2022 berakhir pada 11 April 2022, berdasarkan Pasal 22 , Pasal 118 UU No 10 Tahun 2017 tentang Pemilu.

“Dalam pasal tersebut menyebutkan Presiden agar membentuk Tim Seleksi Angggota KPU-Bawaslu paling lambat enam bulan sebelum masa jabatan berakhir. Atas dasar tersebutlah Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden No 120/P-Tahun 2021 Tentang pembentukan panitia seleksi, dalam keputusan tersebut terdapat 11 nama yang menjadi tim seleksi,” ungkapnya.

“Setelah di umumkan, tim seleksi langsung menjalankan tugas, hal tersebut dapat dilihat dengan adanya jadwal tahapan rekruitmen, sesuai dengan jadwal tahapan rekruitmen, saat ini masih pada tahapan pembukaan dan penerimaan berkas pendaftaran, Pada 15 November, merupakan hari terakhir pendaftaran jika tidak diperpanjang,” ujar Alwan.

Selanjutnya Alwan menambahkan bahwa proses seleksi tentu akan berjalan sesuai dengan prinsip yang diatur dalam undang-undang. Kompleksitas Pemilu 2024 memberikan catatan bahwa, memilih sosok calon anggota KPU-Bawaslu RI Periode 2022-2027 harus lebih selektif dalam memastikan, integritas, imparsialitas dan pengetahuan, selain itu calon anggota KPU-Bawaslu juga harus memiliki ideologi yang jelas, daya tahan yang kuat dan adanya inovasi pembaruan.

“Tim seleksi dan Calon anggota KPU-Bawaslu yang baru harus kembali mengingat sejarah atas catatan kasus tindak pidana Anggota KPU, hal ini penting agar tidak terjadi di pemilu 2024,” ungkap Alwan.