Saksi Bantah Terlibat Korupsi BUMD Bangkalan, Soroti Dugaan Kerugian Lebih Besar

Jurnalis: Pengki Djoha

Kabar Baru, Bangkalan – Abdurahman, aktivis dan saksi kasus dugaan korupsi BUMD Sumber Daya Bangkalan, menjalani pemeriksaan di Kejari Bangkalan pada Senin (20/5). Ia mengklarifikasi kesaksian sebelumnya, membantah keterlibatan langsung dalam kasus tersebut, dan menyoroti potensi kerugian negara yang jauh lebih besar di perusahaan lain.

Pemeriksaan difokuskan pada sinkronisasi keterangan. Abdurahman meluruskan perbedaan penulisan nama dalam BAP tersangka D, serta menjelaskan transaksi penjualan mobil pribadi pada 2018 kepada Djunaedi (mantan Ketua UMKM). Ia menegaskan transaksi tersebut bersifat pribadi, bukan terkait UD Mabruk, dan hanya menerima sebagian pembayaran. Abdurahman berencana menyerahkan bukti transfer untuk klarifikasi lebih lanjut.

Abdurahman mengkritik Kejari Bangkalan karena hanya menetapkan tersangka pada UD Mabruk, sementara perusahaan lain seperti PT Tanduk Majang dan PT Prima diduga menyebabkan kerugian negara yang jauh lebih besar, bahkan mencapai Rp14 miliar. Ia mendesak agar Kejari menyelidiki dugaan penyimpangan dana dari kerjasama perusahaan-perusahaan tersebut dengan BUMD. Meskipun belum memiliki data valid, Abdurahman berkomitmen mengawal kasus ini dan menyerahkan data tambahan jika diperlukan untuk memastikan penegakan hukum yang adil dan tuntas.