PKUB Kemenag RI Dorong Pemuda Makassar Jadi Lokomotif Kerukunan Umat

Jurnalis: Arif Muhammad
Kabar Baru, Makassar – Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI kembali mengambil langkah strategis untuk memperkokoh fondasi toleransi bangsa. Melalui program Youth Harmony Class Region Makassar yang digelar secara daring pada Jumat (5/12/2025), PKUB menargetkan generasi muda sebagai aktor utama dalam merawat keberagaman.
Mengangkat tema besar “Membangun Kerukunan dari Lokal: Literasi, Regulasi, dan Aksi Pemuda”, forum virtual ini berhasil menyedot perhatian 301 peserta. Mereka merupakan representasi dari Generasi Z, kalangan mahasiswa, serta pemuda lintas iman yang direkomendasikan oleh Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan dan UIN Alauddin Makassar.
Agenda ini dirancang untuk membekali peserta dengan wawasan komprehensif, mulai dari pemahaman regulasi kehidupan beragama, sejarah dinamika konflik dan harmoni, hingga literasi digital yang sehat. Tak hanya itu, forum ini juga menjadi ruang untuk merumuskan aksi kolaboratif antar-pemuda lintas keyakinan.
Sederet narasumber kompeten dihadirkan untuk memperkaya diskusi, di antaranya Darul Ma’arif Asry (Direktur Nasaruddin Umar Official), Fahri Badina Nur (Direktur Social Action & Community Engagement NUO), Habibah Pidi Rohmatu (Dosen PPKN Universitas Lambung Mangkurat), serta Ghulam Ruchma Algiffary (Peneliti Institute for Transformative Research on Sustainability & Religious Actions). Jalannya diskusi dipandu oleh moderator Alvia Sabrina.
Kepala PKUB Kemenag RI, Muhammad Adib Abdusshomad atau Gus Adib, dalam sambutannya menegaskan urgensi pelibatan anak muda dalam menjaga stabilitas sosial.
“Gen Z dan pemuda lintas agama harus dilibatkan dalam kerja-kerja kerukunan. Setelah mengikuti Youth Harmony Class, mereka diharapkan menjadi virus baik penyebar kedamaian,” tegas Gus Adib.
Lebih jauh, Gus Adib membocorkan rencana strategis lembaganya untuk tahun mendatang yang akan memberikan apresiasi lebih bagi pemuda yang aktif.
“Tahun depan, Gen Z yang aktif mengampanyekan kerukunan di media sosial akan dikukuhkan sebagai duta kerukunan. Mereka bukan hanya objek, tetapi subjek penggerak kerukunan, karena 10–15 tahun lagi merekalah yang memimpin bangsa ini,” imbuhnya.
Sinergi Lintas Sektoral di Sulawesi Selatan
Apresiasi juga datang dari pihak tuan rumah. Mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua Tim Bina Lembaga dan KUB, H. Mallingkai Ilyas, menyambut positif inisiatif ini. Ia mengakui bahwa merawat kerukunan di Sulsel memiliki tantangan tersendiri, namun sejauh ini dapat terkelola dengan baik berkat sinergi yang kuat.
“Banyak tantangan, tetapi semuanya dapat dilalui berkat kolaborasi tokoh agama, pemuda, perempuan, dan para penyuluh lintas agama,” ujar Mallingkai.
Ia pun memberikan pesan khusus kepada para peserta agar bijak dan proaktif dalam memanfaatkan ruang digital.
“Gen Z, mahasiswa, dan pemuda lintas agama harus ambil bagian, jadilah player, jangan jadi penonton apalagi provokator. Banjiri media sosial dengan narasi cinta, damai, dan kesejukan. Buat konten positif dan sebarkan di platform masing-masing,” pesannya.
Menutup keterangannya, Mallingkai mengajak semua pihak untuk mensyukuri prestasi Sulawesi Selatan yang baru saja memborong tiga penghargaan dalam Harmony Award 2025 dari Kemenag RI. Prestasi tersebut meliputi FKUB Sulsel sebagai Kinerja Terbaik I Tingkat Provinsi, FKUB Sulsel sebagai Provinsi Inspiratif, dan FKUB Kota Makassar sebagai Kinerja Terbaik II Tingkat Kota. Pencapaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan kerja kolektif dalam menjaga harmoni di Sulawesi Selatan.
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







