PKBM Bintang di Banyuwangi Terangi Harapan Anak Bangsa Putus Sekolah

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Di tengah hiruk-pikuk dinamika pendidikan formal, hadir sebuah gerakan senyap namun penuh makna: PKBM Bintang. Sudah tiga tahun kelompok belajar (Pokjar) ini berjalan secara rutin setiap pekan di Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK), menjadi ruang alternatif bagi masyarakat yang sempat tersisih dari dunia pendidikan formal.
PKBM Bintang, bukan sekadar pusat kegiatan belajar masyarakat, namun juga merupakan bentuk partisipasi dan peran serta masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama bagi mereka yang putus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikan secara non-formal.
Program ini membimbing peserta untuk menyelesaikan pendidikan pada jalur kejar Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Hingga kini, PKBM Bintang telah menggelar 2 kali wisuda kelulusan bagi peserta didiknya, sebagai bukti keberhasilan program yang dijalankan secara konsisten.
Pembelajaran dilakukan secara teratur seminggu sekali di RKBK, sebuah tempat yang memang dirancang sebagai ruang belajar warga dan pusat kegiatan pemberdayaan sosial. Peserta berasal dari berbagai kalangan usia dan latar belakang, mulai dari remaja, buruh, hingga ibu rumah tangga yang ingin menyelesaikan pendidikan dasarnya.
Kepada awak media Reza Palevi, Ketua Yayasan PKBM Bintang, mengaku jika pendidikan adalah hak warga negara.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah hak semua warga negara. Apa yang kami lakukan di PKBM Bintang, adalah membuka kembali pintu yang pernah tertutup bagi mereka yang dulu harus berhenti sekolah. Kami tidak hanya mengajar, tapi juga menumbuhkan kepercayaan diri mereka kembali,” ujarnya. Jumat, (20/6/2025).
Ditempat yang sama Sugito, SE, Kepala Kelompok Belajar (Pokjar) juga mengaku jika tidak mudah membangun konsistensi pendidikan nor formal.
“Tidak mudah membangun konsistensi kegiatan pendidikan non-formal seperti ini. Tapi dengan dukungan lingkungan seperti RKBK dan keinginan kuat dari peserta, kami sudah membuktikan bahwa belajar bisa kapan saja, dan tidak ada kata terlambat untuk melanjutkan pendidikan,”ucapnya.
Sementara Hakim Said, SH, Ketua Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK), mengungkapkan salah satu visi RKBK adalah menjadikan rumah kebangsaan sebagai wadah belajar masyarakat.
“Kami punya visi, RKBK ingin menjadikan rumah kebangsaan sebagai wadah belajar seumur hidup untuk masyarakat. Pendidikan adalah alat pembebasan dan penguatan warga. Karena itu kami membuka ruang seluas-luasnya untuk inisiatif seperti PKBM BINTANG. Ini gerakan rakyat untuk rakyat,” ungkapnya. (*)