INAYES: Kencanduan Gadget Bisa Berakibat Buruk bagi Generasi Muda

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – Indonesia Youth Economic Society (INAYES) menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi Etika Bersosial Media dan Adiksi Game Online bagi kalangan pelajar di SMAN 68 Jakarta pada Kamis (18/8/2022).
Sosialisasi dan edukasi yang berada di dalam program INAYES Goes to School ini secara resmi dibuka oleh Wakil Sekretaris Jendral DPP INAYES Bidang Event, Program & Perempuan, Perlindungan Anak Gabby Mayang Sari
“Semoga adik-adik (siswa SMAN 68) bisa memanfaatkan momentum (acara) ini untuk lebih bijak dan berinovasi di media sosial melalui paparan para Pemateri yang kami siapkan dalam acara ini,” ujar Gabby, saat membuka acara.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh DPP INAYES untuk turut menghadirkan pembicara diantaranya Ketua Departemen Perlindungan Anak INAYES, Offie Dwi Natalia & Ketua Departemen Komunikasi Publik INAYES, Haris Supriyanto.
Dalam paparannya, Ketua Departemen Perlindungan Anak INAYES, Offie Dwi Natalia yang hadir sebagai pembicara mengatakan, Indonesia merupakan negara peringkat ke-5 terbesar pengguna gadget di dunia.
Wanita yang menjadi Putri Indonesia Jambi tahun 2019 ini menerangkan ada banyak faktor terjadinya kecanduan gadget diantaranya faktor psikologis seperti merasa disukai, dihormati dan dapat mempengaruhi orang lain.
“Penyebab lainnya kecanduan gadget dan game online diantaranya munculnya game baru, penghilang stress dan keinginan mendapatkan hadiah,“ terang wanita yang akrab disapa Offie.
Offie juga mengungkapkan kecanduan gadget dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mulai pekerjaan, waktu belajar dan hubungan dengan teman-teman serta mengganggu kesehatan dan mental.
“Akibatnya diantaranya sulit tidur, penurunan fungsi kognitif, penurunan relasi akademis, penurunan hubungan sosial dan kalau sudah mulai sulit fokus, mudah ngantuk, ini salah satu akibat adiksi game online dan sosial media,“ ungkapnya.
Wanita yang juga berprofesi sebagai psikolog pendidikan ini menyampaikan, meskipun ada dampak negatif, ada juga manfaat dari gadget itu sendiri seperti menambah relasi, meningkatkan kinerja dan kemampuan otak, menambah kemampuan bahasa, melatih fokus hingga mendapatkan penghasilan.
“Solusi dari kecanduan gadget sendiri dengan membatasi waktu bermain gadget, cari hobi baru, tidak bermain gadget di kasur dan melakukan terapi mandiri,“ ucapnya.
“Terapi mandiri mulai dari mengenali kebiasaan dengan menuliskan serta menilai positif dan negatif dari penggunaan gadget itu sendiri. Kemudian tentukan skala prioritas, isi kegiatan dengan beragam aktivitas dan melatih diri melawan rasa bosan dengan mencari berbagai aktivitas selain bermain gadget,“ sambungnya.
Sebagai informasi, suasana sosialisasi dan edukasi di SMAN 68 Jakarta terasa sangat hidup dan disambut dengan penuh antusias oleh para pelajar SMAN 68 Jakarta.(*)