Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Perihal Peristiwa 1 Juni 1945

1 Juni
Penulis: Haidar Ali M, Pengurus PW IPNU Jawa timur.

Editor:

Kabar Baru, Opini- Pemerintah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila. Benarkah Pancasila lahir di tanggal 1 Juni? Tepatnya pada pidato Sukarno 1945.

Jasa Penerbitan Buku

Pertanyaan ini kita atau saya ajukan bukan untuk menolak Pancasila, tetapi sebagai ocehan sederhana kita sebagai warga negara – minimal sebagai sedikit diskursus; karena mau disebut kajian agaknya terlalu akademis.

Sependek dan sedangkal pengetahuan saya, pidato Sukarno tersebut bukanlah hari dimana Pancasila lahir sebagai dasar negara, saat itu pidato Sukarno berisi pikiran-pikirannya tentang dasar negara yang ideal untuk Indonesia – karena saat itu pertanyaan dasar negara apa atau seperti apa yang ingin dipakai sangatlah genting untuk diputuskan. Lalu Sukarno berpidato tentang isi pikirannya. Lalu kemudian isi pidato Sukarno tersebut dinilai sangat baik oleh para audien yang hadir. Menurut buku-buku bacaan yang saya baca dan beberapa penuturan tokoh, setidak-tidaknya 24 kali tepuk tangan audien bergemuruh sepanjang Sukarno berpidato.

Oleh karenanya, pidato Sukarno tersebut lah yang disepakati untuk dijadikan pedoman dalam berbangsa dan bernegara (belum jadi dasar negara).

22 Juni 1945 tercetuslah “Piagam Jakarta”. Meski pada akhirnya, 7 kata dalam sila pertama piagam Jakarta dihapuskan menjadi 3 kata yang sampai hari ini bertahan yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Kalau pidato Sukarno diasumsikan bahwa hari itu dasar negara Indonesia yang bernama Pancasila lahir, bagaimana bisa dasar negara sudah ada sedang negaranya belum ada? (Belum merdeka).

Jadi, tanggal 1 Juni 1945 itu peristiwa Sukarno berpidato atau mengemukakan rumusan-rumusan (menurut dia) tentang dasar negara, sekali lagi, belum jadi dasar negara. Tanggal 22 Juni 1945 lahir konsensus yang dikenal dengan nama “Piagam Jakarta”. Tanggal 18 Agustus 1945 (sehari setelah merdeka) barulah dirumuskan tentang berbagai hal untuk dimasukkan di dalam konstitusi negara.

Apakah piagam Jakarta dengan Pancasila itu berbeda? menurut saya tidak!. Sebab itulah konsensus yang diputuskan bersama untuk dijadikan dasar negara, Moh. Yamin yang mengenalkannya dengan piagam Jakarta. Artinya Piagam Jakarta itulah Pancasila atau paling tidak bagian dari Pancasila.

Nah, yang sebenarnya saya bingung, tanggal 1 Juni yang ditetapkan pemerintah sebagai hari lahir Pancasila itu maksudnya bagaimana? Hari lahir Pancasila yang seperti apa? dan yang bagaimana?

Kalau yang dimaksud adalah dimana pikiran Sukarno yang kemudian disepakati sebagai pedoman hidup dalam berbangsa bernegara, maka keputusan pemerintah ialah tepat, setidak-tidaknya untuk mengenang peristiwa penting itu, tetapi jika untuk melegitimasi bahwa tanggal 1 Juni 1945 adalah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara, secara socio historis atau historical a prouch, bagi saya agak keliru. Itulah mengapa, hari lahir Pancasila yang ditetapkan pemerintah ini menjadi debatable.

Sukarno sendiri berkata bahwa Pancasila yang ia kemukakan adalah digali dari sari pati bangsa Indonesia itu sendiri. Artinya jauh sebelum Sukarno mengemukakannya atau jauh sebelum Sukarno berpidato pada 1 Juni 1945, Pancasila sudah ada. Hanya mungkin belum terkodifikasikan. Kalau ditanya kapan Pancasila lahir? tentu kita sama-sama tidak tau kapan Pancasila lahir. Kita hanya bisa mereka-reka saja.

Saya pikir penting untuk mendudukkan kembali sejarah, jangan sampai ada sejarah yang di plesetkan, meski yang sering kita dengar “sejarah ditulis oleh pemenang”.

Namun terlepas dari kontroversi yang telah disebutkan di muka, kita wajib bersyukur karena Pancasila betul-betul relevan – untuk Indonesia. Pancasila betul-betul dapat menjadi pedoman bagi kita semua sebagai bangsa. Pancasila betul-betul dapat menjadi ruh yang hidup di atas perbedaan-perbedaan yang kita punya.

Akhirnya, selamat memperingati hari peristiwa pidato Sukarno pada 1 Juni 1945.

PANCASILA ABADI! PANCASILA JAYA! PANCASILA HARGA MATI!

 

*) Penulis adalah Haidar Ali M, Pengurus PW IPNU Jawa timur.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store