Spirit Pengabdian Tak Berujung: Asa Baru untuk Jawa Barat

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Pemilihan Gubernur Jawa Barat telah mengukir sejarah baru dengan kemenangan pasangan “Dermawan”, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Pasangan ini berhasil mengungguli tiga kontestan lainnya, membawa harapan besar bagi masyarakat Jawa Barat.

Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, dikenal luas sebagai figur yang penuh dedikasi dalam pengabdian kepada masyarakat. Sosoknya yang inspiratif mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk aktivis dan tokoh muda di Purwakarta. Salah satu di antaranya adalah Aa Komara, aktivis yang mengenal KDM sejak masa kuliah di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Purwakarta dan saat KDM aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Masa Muda yang Inspiratif

Aa Komara mengenang perjalanan hidupnya yang sezaman dengan KDM. Ia menceritakan bagaimana rumah keluarganya, yang dijuluki “Sarang Dara”, menjadi tempat berkumpul aktivis muda, termasuk saudari-saudarinya yang aktif di Pramuka dan HMI.

“Sebagai anak lelaki satu-satunya di keluarga dan sudah ditinggal ayah sejak usia 9 tahun, saya merasa harus menjadi ‘benteng keluarga’. Tanggung jawab itu membuat saya selalu memastikan lingkungan pertemanan saudari-saudari saya aman,” ujar Aa Komara. Sabtu 30 November 2024.

KDM, yang sering hadir dalam pertemuan tersebut, dikenal sebagai sosok yang penuh semangat dan gemar berdiskusi. “Beliau ini berbeda. Gaya bicaranya aktif dan progresif, selalu membawa buku-buku ke mana pun pergi. Atmosfer intelektual terasa setiap kali beliau berdialektika,” tambahnya.

Spirit Pengabdian Sejati

Aa Komara menegaskan bahwa perjalanan hidup KDM mencerminkan spirit prophetic, sebuah semangat pengabdian yang menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi. “Hidup ini terlalu sempit jika hanya memikirkan diri sendiri. Seorang aktivis harus ikhlas mengorbankan wilayah pribadinya demi masyarakat. Itulah yang konsisten dilakukan KDM,” katanya.

Perjalanan mereka kembali terhubung saat Aa Komara mulai aktif di dunia pergerakan sebagai mahasiswa, sementara KDM telah menjadi anggota DPRD Purwakarta di awal era Reformasi. Momen tersebut menjadi titik penting dalam membangun komitmen pengabdian kepada masyarakat.

Amanat Ibunda yang Abadi

Aa Komara juga mengingat pesan almarhumah ibunya, Hj. Komariah, yang selalu menekankan pentingnya menjaga integritas. “Ibu selalu berpesan agar kami tidak memanfaatkan posisi KDM untuk kepentingan pribadi. Yang penting, rakyat sejahtera, dan itu sudah cukup membuat kami bahagia,” kenangnya.

Pesan itu menjadi pegangan hidup Aa Komara dan keluarganya. Ia berharap, dengan terpilihnya KDM dan Kang Erwan sebagai pemimpin Jawa Barat, pelayanan publik dapat ditingkatkan dan kebijakan yang pro-rakyat terus diperjuangkan.

Harapan untuk Masa Depan

Di akhir pernyataannya, Aa Komara menyampaikan doa dan dukungan penuh kepada pasangan “Dermawan”. “Selamat menunaikan tugas, KDM dan Kang Erwan. Kami mendoakan dari kejauhan. Biarlah kami ‘timbul tenggelam’ bersama rakyat. Yang terpenting, rakyat Jawa Barat segera sejahtera dengan layanan publik yang cepat dan tepat,” pungkasnya penuh harap.

Dengan semangat yang telah tertanam sejak muda, harapan masyarakat kini tertumpu pada kepemimpinan KDM dan Kang Erwan untuk membawa perubahan nyata bagi Jawa Barat. Selamat bertugas!