Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Penguatan Ekonomi Desa Melalui UMKM Kreatif dan Berkelanjutan Berbasis Produk Olahan Jagung

Jurnalis:

Kabar Baru, Gorontalo – Desa Dunggala, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, pada Senin (1/9/2025) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahap II. Program inti bertajuk ‘’Penguatan Ekonomi Desa Berbasis Produk Olahan Jagung’’ ini diwujudkan melalui pelatihan pembuatan brownies jagung yang melibatkan pemerintah desa, dosen pendamping, mahasiswa, hingga masyarakat setempat khususnya ibu-ibu pelaku UMKM.

Kehadiran program ini dilatarbelakangi oleh potensi Desa Dunggala yang dikenal sebagai salah satu sentra jagung di Kabupaten Gorontalo, dengan melimpahnya hasil panen pada bulan Agustus lalu. Selama ini jagung sebagian besar hanya dijual dalam bentuk mentah dengan harga yang tidak seberapa, sehingga mahasiswa KKN berinisiatif menghadirkan gagasan kreatif untuk mengolah jagung menjadi produk kuliner bernilai tambah dari segi ekonomi dan jenis usaha baru.

Acara yang berlangsung di Balai Desa Dunggala ini dihadiri oleh Kepala Desa, Bapak Maskun Usman Karim yang membuka kegiatan sekaligus memberikan sambutan. Ia menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa dan dosen pendamping atas upaya membawa program pemberdayaan yang sejalan dengan kebutuhan desa. Menurutnya, pelatihan ini dapat membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UMKM, sehingga jagung tidak hanya bernilai sebagai hasil panen tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan.

Turut hadir pula dosen pendamping lapangan, yakni Bapak Ardiansyah, S.Pd., M.Pd, Ibu Dr. Hapsawati Taan, M.Pd, Bapak Imam Prawiranegara, M.Pd dan Ibu Nurul Maulida Alwi, S.Pd., M.Pd serta seorang pelatih yang memandu ibu-ibu membuat kue brownies jagung yang mendukung penuh jalannya kegiatan.

Sebanyak 15 mahasiswa KKN ikut terlibat langsung mendampingi peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK, ibu rumah tangga, dan pelaku UMKM setempat. Seorang pelatih khusus dihadirkan untuk memandu praktik pembuatan brownies jagung, mulai dari menyiapkan bahan baku, menghaluskan jagung, mencampur adonan, hingga mengukus menjadi produk jadi dengan cita rasa yang lezat khas jagung. Suasana balai desa dipenuhi aroma brownies yang menggugah selera, sementara para peserta terlihat antusias mengikuti setiap Langkah pembuatan brownies.

Salah seorang peserta, Ibu Salma, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini. Ia mengatakan bahwa biasanya jagung hanya direbus atau dijual di pasar, namun kini ia memiliki ide baru untuk menjadikannya produk bernilai jual. Ia bahkan berencana menjadikan brownies jagung sebagai tambahan usaha di rumahnya.

Jasa Stiker Kaca

Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis dalam mengolah jagung, tetapi juga pengetahuan tentang pentingnya inovasi produk dan strategi sederhana untuk pemasaran. Mahasiswa KKN memberi simulasi bagaimana produk dipasarkan tidak hanya melalui pasar tradisional, tetapi juga lewat media sosial. Hal ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan ibu-ibu Desa Dunggala. Dosen pendamping, Bapak Ardiansyah, S.Pd., M.Pd menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan pemberdayaan. Menurutnya, jagung tidak hanya bernilai di sawah, tetapi juga bisa mendatangkan keuntungan lebih jika diolah secara kreatif.

Hasil dari kegiatan ini cukup menggembirakan. Seluruh peserta berhasil membuat brownies jagung dengan variasi rasa yang menarik. Mereka memperoleh pengalaman baru yang membuka wawasan tentang bagaimana jagung bisa diolah menjadi produk kuliner modern. Antusiasme peserta juga menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berhenti sebagai kegiatan seremonial, melainkan memiliki peluang besar untuk diterapkan secara mandiri.

Harapan besar kemudian muncul dari kegiatan ini. Kepala Desa Dunggala menutup acara dengan optimisme bahwa brownies jagung dapat menjadi ikon kuliner desa yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Ia menegaskan bahwa dengan adanya produk khas ini, Desa Dunggala tidak hanya menjual hasil panen, tetapi juga menjual kreativitas dan identitasnya sendiri. Dosen pendamping pun menekankan pentingnya keberlanjutan, seperti pendampingan dalam aspek pemasaran digital, pengemasan, dan manajemen usaha agar produk benar-benar dapat berkembang menjadi usaha kecil menengah yang berdaya saing.

Dengan demikian, pelatihan pembuatan brownies jagung ini menjadi bukti nyata bahwa penguatan ekonomi desa dapat dimulai dari langkah sederhana: memanfaatkan potensi lokal dengan inovasi. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dosen pendamping, dan masyarakat, Desa Dunggala kini memiliki peluang besar untuk menjadikan jagung bukan hanya sekadar hasil pertanian, melainkan juga sumber kesejahteraan baru bagi warganya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store