Mesin Milik SGN Glenmore Banyuwangi Mati Beberapa Hari, Warga Sebut Apa Negara Tidak Rugi

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Kabar rusaknya mesin milik Pabrik Gula (PG) Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang berada di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, beberapa hari lalu menjadi sorotan warga setempat.
Sorotan kali ini datang dari Rifki Alamudi (Kiki) salah satu tokoh pemuda asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Kepada wartawan Kiki, menyebut jika terus – terusan mesin di PG SGN rusak dan tidak produksi apakah negara tidak rugi.
“Kami yakin dengan tidak produksi lantaran mesin rusak ini perusahaan pasti mengalami kerugian. Dan apabila perusahaan rugi tentunya negara juga mengalami kerugian,” jelas Kiki.
Kiki, mengaku jika mesin pabrik gula terbesar se Asia Tenggara itu mengalami rusak beberapa hari kabarnya disebabkan karena sering terjadi kekurangan bahan baku tebu.
“Kabar yang kami terima karena kurangnya bahan baku menjadi penyebab kerusakan pada mesin,” tuturnya.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan whatsapnya, Sugondo, General Manager (GM) SGN Glenmore, Banyuwangi, membantah jika kerusakan mesin disebabkan karena kurangnya pasokan bahan baku tebu.
“Tidak benar. ada perbaikan alat 36 jam,” jawabnya singkat.
Kejadian rusaknya mesin pabrik gula milik SGN ini juga disayangkan oleh sebagian warga sekaligus petani tebu di Banyuwangi. Pasalnya hal tersebut dinilai bertentangan dengan program pemerintah tentang swasembada gula nasional.
“Di SGN Glenmore, ini kami menilai banyak sekali masalah. Maka dari itu kami berharap adanya evaluasi managemen dan Sumber Daya Manusia (SDM),” imbuh Kiki. (*)