Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Menuju Indonesia Emas 2045, BKKBN Tekankan Pentingnya Ketahanan Keluarga

Jurnalis:

Kabar Baru, Bekasi – BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama mitra kerja menggelar kegiatan fasilitasi teknis Program Bangga Kencana Tahun Anggaran 2025 di Aula Desa Cibuntu, Kabupaten Bekasi, Minggu (3/8).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pembangunan keluarga dan upaya pencegahan stunting.

Jasa Pembuatan Buku

Acara dibuka oleh tokoh masyarakat Desa Cibuntu, Elih Saputra. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa bonus demografi akan menjadi berkah jika pengasuhan anak dimulai sejak masa kandungan hingga dewasa. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran BKKBN dan Anggota DPR RI, drg. Putih Sari.

Anggota Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari, mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung program pemerintah. Ia menekankan bahwa keluarga memegang peran utama dalam mencegah stunting sejak 1.000 hari pertama kehidupan.

“Stunting berdampak jangka panjang dan sulit diperbaiki setelah anak berusia dua tahun,” tegasnya. Ia juga menyoroti pentingnya keteladanan orang tua dan pengasuhan yang tepat sebagai fondasi generasi berkualitas.

Paparan berikutnya disampaikan Wahyuniati, S.I.P., M.P.H., perwakilan Direktorat Pendayagunaan Lembaga/Ormas BKKBN. Ia menegaskan bahwa menikah dan memiliki anak harus direncanakan dengan matang, dimulai dari usia ideal menikah 25 tahun bagi laki-laki dan 21 tahun bagi perempuan.

“Saat hamil, perempuan membutuhkan gizi lebih karena membawa dua kehidupan. Suami harus proaktif mendampingi,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya audit kasus stunting serta pemberian protein hewani bagi anak.

Perwakilan BKKBN Jabar, Kukuh Dwi Setiawan, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa angka stunting di wilayah ini sudah menurun, namun perlu kerja sama lintas sektor agar target Indonesia Emas 2045 tercapai. Sasaran intervensi mencakup remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pemerintah, kata dia, telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk memberikan edukasi dan pemantauan langsung kepada masyarakat.

Paparan terakhir disampaikan oleh Sekretaris DPPKB Kabupaten Bekasi, Juniardiana Rosatijawan, S.T., M.M. Ia menjelaskan empat pilar membangun keluarga berkualitas, yaitu, visi berkeluarga yang benar, perencanaan usia dan kesiapan menikah, ketahanan keluarga, dan pola asuh anak yang tepat.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, pembagian doorprize, dan foto bersama seluruh narasumber dan peserta. Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dapat memperkuat ketahanan keluarga dan menekan angka stunting secara signifikan. (*)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store