KKN UNG Desa Huntolohulawa Gelar Penyuluhan Tata Kelola Pendapatan, Optimalisasi Aset dan Potensi Desa

Jurnalis: Redaksi Gorontalo

Kabar Baru, Gorontalo –Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahap II Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan sosialisasi dengan tema “Optimalisasi Pendapatan Asli Desa Huntulohulawa Melalui Pembentukan Regulasi Dalam Mewujudkan Ketahanan Desa” pada Sabtu (23/8/2025). Acara ini berlangsung di Aula Kantor Desa Huntulohulawa dengan melibatkan Aparat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta masyarakat dan Karang Taruna desa.

Penyuluhan ini menghadirkan narasumber dari (PMD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gorontalo, Sarifudin Mada, selaku Kepala Bidang Penataan Keuangan & Aset Desa, serta Abdul Hamid Tome sebagai akademisi dari Universitas Negeri Gorontalo yang membawakan materi tentang Pembentukan Regulasi Desa Dalam Upaya Optimalisasi Pendapatan Asli Desa.

Kegiatan ini dibuka oleh Penjabat Kepala Desa Huntulohulawa, Supardi Dehi. Dimana dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi upaya mahasiswa KKN yang dinilai mampu memberikan solusi nyata bagi permasalahan Pengelolaan Pendapatan Desa dan pembuatan Regulasi Pendapatan Asli Desa (PADes) yang belum terjalani secara optimal.

“Saya bersyukur atas adanya penyuluhan seperti ini, dimana kami terbantu dalam pengelolaan Pendapatan Desa melalui pengembangan usaha dan aset desa kami agar lebih berjalan secara optimal.” Ujar Supardi.

Dalam penyuluhan ini Sarifudin Mada menjelaskan kerangka regulasi terbaru, mulai dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa hingga Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Ia menekankan bahwa pendapatan desa adalah hak desa yang tidak boleh dikembalikan, sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan regulasi.

Sementara itu, Abdul Hamid Tome, sebagai akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo sekaligus sebagai ketua tim KKN desa Huntulohulawa. menyoroti pentingnya regulasi khusus dalam mengoptimalkan PADes. Menurutnya, setiap desa memiliki potensi unik yang bisa menjadi sumber pendapatan, namun sering kali belum tergarap maksimal. “Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melibatkan masyarakat, mengidentifikasi potensi desa, serta menyusun regulasi yang sesuai karakter desa,” jelasnya.

Ia menambahkan, regulasi desa harus disusun dengan prinsip partisipatif, berkelanjutan, serta berorientasi hasil. Dengan demikian, keberadaan aturan tersebut tidak hanya memberi kepastian hukum, tetapi juga memastikan peningkatan PADes yang berdampak langsung pada kemandirian ekonomi desa.

Sebagai penyampaian terakhir sebagai penutup kegiatan penyuluhan tersebut Kepala Desa Supriadi Dehi, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN UNG karena telah menghadirkan program yang relevan dengan kebutuhan desa. Ia berharap, penyuluhan ini dapat menjadi dorongan bagi perangkat desa agar lebih profesional dalam mengelola aset dan pendapatan desa.

Selain itu, para peserta mengaku mendapatkan pemahaman baru, mulai dari struktur APBDes, mekanisme pengelolaan BUMDes, hingga pentingnya regulasi desa untuk mendorong akuntabilitas dan keberlanjutan pendapatan.

Dengan dukungan mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan Dinas PMD, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal membangun desa yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan melalui pengelolaan pendapatan yang transparan dan berbasis regulasi.

Tim KKN akan menyusun draft Rancangan Peraturan Desa tentang optimalisasi aset dan potensi yang ada di desa Huntulohulawa.