KKN 23 Ikut Kawal Usulan Warga Soal APAR Pascakebakaran

Jurnalis: Fahrur Rozi
Kabar Baru, Surabaya – Warga Kampung Lontong, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, mengharapkan adanya bantuan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) setelah kebakaran kembali melanda wilayah padat penduduk tersebut dan menghanguskan salah satu rumah produksi lontong.
Permukiman padat di Kampung Lontong menjadi salah satu tantangan dalam upaya penanggulangan kebakaran. Rumah-rumah warga yang berfungsi sebagai tempat produksi lontong berdiri berdekatan, dengan akses jalan sempit yang hanya dapat dilalui sepeda motor. Kondisi tersebut kerap menyulitkan mobil pemadam kebakaran menjangkau lokasi saat terjadi insiden.
“APAR sangat dibutuhkan sebagai langkah awal penanganan ketika api muncul, terutama di dapur produksi yang menjadi area rawan,” ujar salah satu warga.
Warga menyampaikan bahwa pengadaan APAR dan pelatihan penggunaannya dianggap penting untuk mengurangi potensi kerugian yang berulang akibat kebakaran. Hingga saat ini, permohonan bantuan telah diajukan melalui kelurahan, kecamatan, hingga lembaga BAZNAS, namun belum ada bantuan yang diterima secara langsung oleh warga.
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 23 yang diterjunkan di Kelurahan Wonokusumo turut mendampingi masyarakat dalam proses advokasi. Mereka menyoroti belum maksimalnya respons instansi terkait dalam merespons situasi darurat tersebut.
“Kami sudah ikut mendampingi proses pengajuan bantuan, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” kata salah satu anggota KKN 23.
Sementara itu, pihak kelurahan menyatakan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mempercepat distribusi bantuan dan mitigasi risiko kebakaran di wilayah tersebut.
Masyarakat berharap bantuan dapat segera terealisasi agar insiden serupa tidak kembali mengancam keberlangsungan usaha rumahan serta keselamatan jiwa di kawasan tersebut.
Penulis: Putri Yasmin Nabibha, Rayesha Yuda Irawan, Nadofah