Haul ke-171 Syekh Baing Yusuf: Repleksi Perjuangan dan Teladan Ulama Nusantara

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha, menghadiri Haul ke-171 R. Muhammad Yusuf bin R. Aria Jayanegara atau yang lebih dikenal dengan Syekh Baing Yusuf, di Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Sabtu (23/8/2025).
Acara diawali dengan ziarah tawasulan ke Maqbarah Syekh Baing Yusuf, yang diikuti oleh Ketua Rois PWNU Jawa Barat, Ketua MUI Kabupaten Purwakarta, Ketua Rois PCNU Kabupaten Purwakarta, serta jajaran DKM Masjid Agung Baing Yusuf.
Haul ini rutin diperingati setiap tahun sebagai bentuk penghormatan masyarakat Purwakarta kepada Syekh Baing Yusuf, seorang ulama besar yang berperan penting dalam penyebaran Islam dan pembangunan masyarakat. Selain itu, haul juga menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah dan momentum untuk meneladani akhlak mulia serta perjuangan beliau.
Perwakilan keluarga besar sekaligus panitia haul, Agus Alamsyah Bachtiar, menegaskan bahwa haul bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan ajang refleksi.
“Haul ini momentum untuk mengenang jasa Syekh Baing Yusuf, meneladani perjuangan beliau, serta memperkokoh silaturahmi umat Islam di Purwakarta,” ujarnya.
Dalam pengajian umum, sejumlah narasumber turut memaparkan sejarah dan sanad keilmuan Syekh Baing Yusuf. Dr. Ahmad Ginanjar Syahban mengungkapkan, sanad keilmuan Syekh Baing Yusuf memiliki keterhubungan langsung hingga Rasulullah SAW. Salah satu murid beliau bahkan adalah ulama besar Nusantara, Syekh Nawawi al-Bantani.
Sementara itu, Dr. Ramlan Maulana dalam pemaparannya menyampaikan bahwa sosok Syekh Baing Yusuf membantah stigma kaum menak yang identik dengan kolonial.
Sebagai penghulu besar pada masanya, beliau justru menjadi pencerah masyarakat, sekaligus menginspirasi perjuangan generasi berikutnya dalam mempertahankan nilai keislaman dan semangat kemerdekaan.
Ketua MUI Kabupaten Purwakarta, KH John Dien, menegaskan bahwa haul Syekh Baing Yusuf bukan hanya milik keluarga besar (dzurriyah), tetapi milik seluruh umat Islam di Purwakarta.
“Haul ini harus menjadi wadah bersama, bukan hanya tradisi keluarga. Ini momentum umat untuk menjaga ketertiban, mempererat ukhuwah, dan menebarkan dampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Selain Sekda Purwakarta, kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Camat Purwakarta, Sekcam Purwakarta, perwakilan Kodim dan Polres, tokoh agama, serta ratusan jamaah dari berbagai wilayah. (*)