Diusik Dugaan Kampanye Hitam, Tim Koalisi Bersama Membangun Negeri Lapor ke Bawaslu Rohul

Jurnalis: Rahmad
Kabarbaru.co — Rohul, Saat digelarnya Deklarasi Kampanye Damai di Rokan Hulu beberapa waktu lalu, semua para calon memperlihatkan kesiapannya. Namun dalam perjalanannya ada saja diantaranya yang kesasar diduga jualan kampanye hitam memburuk-burukkan paslon lainnya.
Dugaan adanya serangan kampanye hitam ini akhirnya nyasar juga kepada Paslon Anton-Poti. Makanya Tim Koalisi “Bersama Membangun Negeri”, yang mengusung pasangan Nomor Urut 3 ini, melalui kuasa hukum Ramses Hutagaol, SH, MH, melaporkan tabiat buruk ini ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rokan Hulu (Rohul). Selasa (08/10/2024).
Dalam laporan itu disebutkan adanya kampanye hitam serta ujaran kebencian yang diduga dilakukan oleh oknum dari salah satu tim pemenangan calon lain.
Kedatangan Ramses dan timnya, anggota Bawaslu Rokan Hulu, yang di antaranya hadir Yurnalis, Wikki Yuliandra, Rival Nopiri, Almai Jondri, dan Herpan Efendi, disambuat degan hanggat tapi juga serius. Yurnalis bahkan menyatakan bahwa Bawaslu akan menangani laporan tersebut dengan serius.
“Kami telah menghimbau seluruh pasangan calon untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Ada sepuluh poin yang harus ditaati oleh semua pasangan calon dan tim. Surat pemberitahuan terkait aturan tersebut sudah kami kirimkan hari ini,” jelasnya.
Menurut Ramses adanya tindakan yang sangat merugikan proses demokrasi ini, berupa penyebaran ujaran kebencian di salah satu desa di Rokan Hulu, Tindakan tersebut tidak hanya mencoreng citra pilkada, tetapi juga dapat memecah belah masyarakat.
Ramses menjelaskan kampanye seharusnya menjadi ajang untuk memaparkan visi dan misi calon, namun oknum tersebut justru menyampaikan narasi yang bersifat provokatif dan penuh kebencian.
“Ini jelas melanggar etika kampanye. Kami ingin kampanye yang menghormati nilai-nilai demokrasi dan membangun suasana damai,” tambahnya. Padahal beberapa minggu lalu, kita sudah menyepakati deklarasi pilkada damai. Namun, kenyataannya, masih ada pihak yang melanggar kesepakatan itu. Oleh karena itu, kami meminta Bawaslu untuk bertindak tegas dalam pengawasannya,” kata Ramses.
Suasana politik yang semakin memanas menjelang pilkada Rokan Hulu, maka laporan ini menjadi catatan penting bagi Bawaslu untuk terus memantau pelanggaran yang terjadi. Para pengawas berharap bahwa langkah ini dapat menjadi contoh bagi semua pihak agar tetap menjaga etika dan moral dalam proses demokrasi
Meski kondisi makin memanas, Koalisi “Bersama Membangun Negeri” tetap bertekad untuk terus mengawal setiap proses pemilihan hingga hari pemilihan berlangsung. Mereka berharap masyarakat juga dapat ikut serta secara aktif dalam menciptakan pilkada yang damai dan demokratis, serta menjauhkan diri dari provokasi yang dapat memecah belah persatuan. (Rahmat)