Disdikpora Karawang Kaji Penerapan Gerakan Poe Ibu

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Karawang – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang masih mengkaji rencana penerapan Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (POE IBU) yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Program yang tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 149/PMD.03.04/KESRA itu mengajak ASN, pelajar, dan masyarakat untuk menyisihkan Rp1.000 per hari sebagai bentuk kepedulian sosial.
Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah, mengatakan pihaknya belum akan langsung menerapkan program tersebut di tingkat SD dan SMP. Saat ini, Disdikpora masih memetakan kondisi di tiap sekolah sebelum mengambil keputusan.
“Masih kami kaji dulu sambil menunggu arahan dari Pak Bupati. Kami juga melakukan pengecekan di lapangan karena tiap sekolah punya situasi berbeda, misalnya antara wilayah utara dan perkotaan,” ujar Wawan, Jumat (10/10).
Dari total 965 SD dan 213 SMP negeri maupun swasta di Karawang, kata Wawan, kondisi sosial dan kemampuan ekonomi siswa sangat beragam. Karena itu, Disdikpora ingin memastikan penerapan program tidak menjadi beban bagi peserta didik.
“Kami mendukung semangat gotong royong dalam POE IBU, tapi jangan sampai pelaksanaannya justru membebani siswa. Jika diterapkan, harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, Disdikpora akan melibatkan Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Korwilcambidik) untuk memetakan situasi di setiap kecamatan.
Wawan menambahkan, semangat sosial seperti yang diusung dalam gerakan POE IBU sebenarnya sudah berjalan di banyak sekolah di Karawang. Sejumlah sekolah rutin menggelar kegiatan sosial, seperti pengumpulan infak Jumat atau bantuan bagi siswa yang membutuhkan.
“Jadi sebenarnya semangatnya sama. Hanya saja, gerakan POE IBU ini perlu disinergikan dengan kebijakan daerah agar penerapannya tepat sasaran,” jelasnya.
Ia menegaskan, kajian yang dilakukan Disdikpora merupakan langkah antisipatif agar program berjalan baik dan tidak menimbulkan masalah di lapangan.
“Intinya kami sedia payung sebelum hujan. Sebelum program dijalankan, kami pastikan dulu semua siap dan minim permasalahan,” pungkasnya. (Vall)