Dari Kampung Kecil di Pandeglang, Lahir Koperasi yang Bisa Ubah Wajah Pertanian Indonesia

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Jakarta – Dari sebuah kampung kecil di Kabupaten Pandeglang, Banten, lahir harapan besar bagi petani hortikultura. Sekelompok petani di Kampung Cirumput membentuk Koperasi Bangun Tani Makmur, yang digadang menjadi inspirasi bagi penguatan ekonomi desa sekaligus pembangunan pertanian nasional berbasis koperasi.

Koperasi ini berdiri berkat pendampingan Agriterra, organisasi internasional yang fokus memperkuat koperasi petani di negara berkembang. Saat ini, koperasi baru menghimpun 23 anggota, namun potensinya diperkirakan mampu menjangkau lebih dari 500 petani hortikultura di wilayah sekitar.

Berbeda dari koperasi kebanyakan, Koperasi Bangun Tani Makmur lahir melalui kemitraan dengan perusahaan swasta. Perusahaan tersebut tidak hanya membeli hasil panen, tetapi juga memberi dukungan modal awal dan memperkuat ekosistem pertanian lokal.

“Model seperti ini bisa jadi inspirasi bagi perusahaan lain. Melalui koperasi, mereka tidak hanya membantu individu petani, tetapi juga memperkuat kelembagaan ekonomi desa,” kata Aditya Mirzapahlevi Saptadjaja, Cooperative Advisor Agriterra. Jum’at (29/8)

Ketua Koperasi Bangun Tani Makmur, Dadang, menambahkan bahwa koperasi memberi manfaat langsung bagi petani. Selain biaya produksi lebih ringan karena pembelian saprotan dilakukan kolektif, koperasi juga menyediakan pinjaman produktif berbasis simpanan wajib.

“Harga jual panen lebih baik, dan anggota juga mendapat pembagian sisa hasil usaha (SHU) setiap tahun,” ujarnya.

Aditya menilai hortikultura adalah sektor strategis masa depan pertanian Indonesia. Pasarnya besar, siklus tanam cepat, dan nilai ekonominya tinggi. Namun tanpa kelembagaan, petani rentan terhadap risiko fluktuasi harga hingga gagal panen.

“Melalui koperasi, risiko ini bisa ditanggung bersama. Petani tidak lagi sendirian,” ucapnya.

Hingga kini, Agriterra telah mendampingi lebih dari 30 koperasi petani dan nelayan di Indonesia, dengan pembiayaan lebih dari Rp500 miliar serta kontribusi ekspor mencapai lebih dari USD 3 juta. Selain dukungan modal, Agriterra juga aktif memberi pelatihan manajemen, tata kelola, hingga strategi bisnis agar koperasi tumbuh kuat secara kelembagaan.

Ke depan, Koperasi Bangun Tani Makmur menargetkan perluasan anggota serta penguatan tata kelola. Agriterra berharap koperasi ini menjadi role model koperasi hortikultura berkelanjutan, sekaligus membuka jalan lahirnya lebih banyak kemitraan koperasi-swasta di Indonesia.

Dari Kampung Cirumput, benih perubahan itu ditanam. Harapan baru bagi masa depan petani hortikultura pun mulai tumbuh. (***)