Jawab Tantangan, BWI Pontianak Tegaskan Kesiapan Wujudkan Kota Wakaf 2026

Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
Kabar Baru, Pontianak – Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Pontianak secara tegas menyatakan kesiapannya untuk menjadi pilot project dalam merealisasikan gagasan besar Kota Wakaf Pontianak. Kesiapan ini merupakan respons langsung atas tantangan yang dilontarkan oleh Dr. Rasiam, MA dari pengurus BWI Kalbar dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Nazhir BWI Kota Pontianak Tahun 2025.
Gagasan Kota Wakaf awalnya dipaparkan oleh Rasiam sebagai sebuah visi untuk mengoptimalkan seluruh potensi wakaf di Pontianak, yang didukung oleh sejarah, populasi muslim mayoritas, serta banyaknya aset masjid dan madrasah. Ia mengusulkan agar BWI Kota Pontianak menjadikan ini sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) mulai tahun 2026.
Tantangan ini disambut antusias oleh Ketua BWI Kota Pontianak, Prof. Dr. H. Zaenuddin, MA, yang hadir bersama para nazhir.
“Kalau Bapak Ibu semua sanggup, saya sanggup!” seru Prof. Zaenuddin, menandakan komitmen BWI Kota Pontianak untuk mengawal gagasan tersebut.
Prof. Zaenuddin menegaskan bahwa BWI Kota Pontianak tidak akan berjalan sendiri dan membutuhkan dukungan penuh dari seluruh nazhir.
“Tidak sekadar wacana, BWI Kota Pontianak langsung mengambil langkah aksi dalam forum tersebut. Mereka memimpin pemetaan awal masjid-masjid di berbagai kecamatan yang siap menjadi percontohan untuk program wakaf produktif, salah satunya melalui pengembangan FATAMart, sebuah konsep ritel minimarket berbasis wakaf. Beberapa masjid dari Pontianak Tenggara, Barat, Utara, dan Timur langsung menyatakan kesiapannya. Untuk menjadi bagian dari proyek percontohan ini. Saatnya sekarang kita minta pendapat para semuanya, ayo kita bergerak,” ujar Prof. Zaenuddin. di Hotel Maestro, Selasa (18/11/2025).
Kesiapan dan langkah konkrit BWI Kota Pontianak ini mengubah gagasan Kota Wakaf. Dari sekedar ide akademis menjadi sebuah rencana aksi yang siap dieksekusi.
“Dengan menjadi pilot project, Pontianak diharapkan dapat menjadi model nasional. Dalam tata kelola wakaf yang produktif, profesional, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat,” tekadnya.
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







