Bone Bolango Kembali Unggul Dalam Perlindungan Perempuan Dan Anak

Jurnalis: Redaksi Kabarbaru
Kabar Baru, Gorontalo—Kabupaten Bone Bolango kembali mengukuhkan posisinya sebagai daerah terdepan dalam perlindungan perempuan dan anak di Provinsi Gorontalo, melalui pelatihan manajemen penanganan kasus dan penguatan hak anak yang digelar pada 11 November 2025 di Kota Kota Gorontalo.
Kabar Baru, Kota Gorontalo – Bupati Kabupaten Bone Bolango, Ismet Mile, menegaskan pentingnya penguatan empati dan nilai‑ketakwaan dalam menghadapi persoalan sosial yang melibatkan perempuan dan anak, terlebih di tengah derasnya arus kemajuan teknologi. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka Pelatihan Manajemen Penanganan Kasus dan Konvensi Hak Anak (KHA) bagi SDM lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak, di Ruang Saronde, Hotel Aston Kota Gorontalo, Selasa (11/11/2025).
Bupati Ismet mengapresiasi paparan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, yang mengingatkan akan perlunya kesadaran bersama bahwa perempuan dan anak adalah kelompok yang mesti dilindungi.
“Kita baru saja mendengar sambutan ibu Kepala Dinas yang mengungkap banyak hal tentang bagaimana kita menyadari keberadaan perempuan dan anak yang tidak bisa diabaikan. Peran kita memang berbeda ruang, tetapi bagaimana perempuan dan anak bisa hidup sesuai kodratnya, itulah yang harus dijaga,” ujar Ismet Mile.
Ia juga menekankan bahwa kemajuan teknologi tak boleh menjauhkan manusia dari nilai‑kemanusiaan dan keimanan.
“Kehidupan manusia sekarang ini sudah terlalu diintervensi oleh kecanggihan teknologi. Namun, apapun kemajuan yang ada, kita harus tetap mengutamakan Allah SWT,” tegasnya.
Sementara itu, dr. Yana Yanti Suleman menyoroti urgensi keberadaan tenaga ahli kesehatan jiwa di Gorontalo untuk menangani masalah mental masyarakat dan pola asuh anak. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Kabupaten Bone Bolango yang sepanjang ini dinilai paling maju di Provinsi Gorontalo dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Insya Allah Bone Bolango tetap yang terdepan. Di mata kami dan bahkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bone Bolango selalu menjadi contoh bagaimana perempuan berdaya dan anak terlindungi,” tambahnya.
dr. Yana bahkan menyebut bahwa dua Menteri PPPA dari dua periode pemerintahan terakhir pernah mengunjungi Bone Bolango, bukti pengakuan atas keberhasilan daerah itu.
Ia juga menyinggung maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang viral di media sosial, termasuk kasus terbaru yang melibatkan ASN dan siswi SMK di Gorontalo, dan menggarisbawahi pentingnya penanganan kasus yang benar‑benar berbasis manajemen yang tepat.
“Karena itu, penting bagi kita memahami posisi korban secara objektif. Pendekatan empati dan simpati harus seimbang agar penanganan tetap adil,” jelasnya.
Ia juga memuji kinerja Oktavianita Helingo selaku Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bone Bolango yang menunjukkan prestasi dan dedikasi luar biasa.
“Ibu Oktavianita sudah menunjukkan prestasinya di bidang pelayanan kepada anak, dan itu yang membuat Bone Bolango tetap terdepan. Kalau pun masih ada kasus, itu bukan karena Natalia Apita, tetapi karena masyarakat semakin berani melapor dan sistem kita berjalan dengan baik,” tutupnya.
Jurnalis: F. Hunawa
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







