Insight NTB
Suara Time
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Radar Baru
Seedbacklink
Baru Empat Hari Bebas, Apa yang Membuat Pria Ini Kembali Dibekuk Polisi?
- 11/12/2025 - 17:06
- |
- Subscribe
Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Seorang residivis pencurian kendaraan bermotor kembali berurusan dengan polisi hanya empat hari setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Pria berinisial DT (41) itu ditangkap Satreskrim Polres Purwakarta di kawasan Jalan Pahlawan setelah mencoba mengulangi aksinya dan melakukan perlawanan saat diamankan.
Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun, menjelaskan bahwa DT sebelumnya mencuri sepeda motor milik warga yang terparkir di pinggir jalan kawasan Muncul pada Rabu (10/11/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Pelaku merupakan residivis yang sudah dua kali dipenjara. Baru empat hari bebas, ia kembali melakukan pencurian kendaraan bermotor disertai pemberatan,” ujar Uyun, Kamis (11/12/2025).
Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa DT biasa memanfaatkan situasi sepi, terutama saat hujan, untuk mencari motor yang diparkir tanpa pengawasan. Pelaku menggunakan kunci ASTAG (kunci palsu) sebagai alat utama dalam menjalankan aksinya.
“Modusnya memanfaatkan kondisi sepi dan minim aktivitas. Begitu melihat kesempatan, pelaku langsung mengeksekusi motor korban menggunakan kunci palsu,” jelas Uyun.
Penangkapan DT bermula saat Unit Satreskrim melakukan patroli hunting dan mencurigai gerak-geriknya. Saat diberi peringatan, pelaku justru berupaya kabur dan melakukan perlawanan sehingga polisi mengambil tindakan tegas dan terukur.
“DT kami amankan ketika hendak mengulangi perbuatannya. Dalam pemeriksaan awal, ia mengakui sudah dua kali melakukan curanmor di wilayah Purwakarta,” kata Uyun.
Dari tangan pelaku, polisi menyita satu unit sepeda motor hasil curian, kunci palsu, serta peralatan lain yang diduga digunakan untuk membobol kendaraan.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polres Purwakarta meningkatkan intensitas patroli serta memetakan titik-titik rawan kejahatan jalanan.
“Kami memperkuat pengawasan dan patroli di wilayah rawan untuk menekan potensi curanmor, curat, dan curas selama periode Nataru,” tegas Uyun. (*)
