Anggota DPR RI Dedi Wahidi Dorong Nelayan di Indramayu dan Cirebon Manfaatkan Potensi Limbah Hasil Tangkapan

Jurnalis: Nurhidayat
Kabar Baru, Cirebon – Anggota Komisi X DPR RI, Dedi Wahidi mendorong para nelayan di Indramayu dan Cirebon berinovasi dengan memanfaatkan potensi limbah hasil tangkapan.
Hal itu diungkapkan Dedi Wahidi pada Workshop Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan tema Kegiatan Potensi dan Pemanfaatan Limbah Tangkapan Nelayan, Sabtu (23/8/2025) di Cirebon.
Workhsop menghadirkan Profesor Riset BRIN yakni Prof. Dr. Eng. Muhamad Nasir. Kegiatan ini dihadiri ratusan nelayan dari Indramayu, Cirebon dan Kota Cirebon.
Dedi Wahidi memaparkan, limbah hasil tangkapan nelayan seperti kepala ikan, sisik, duri dan sisa daging ikan selama ini dibuang begitu saja dan menghasilkan jutaan ton limbah perikanan setiap tahun. Padahal limbah ini bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi.
“Dalam limbah perikanan kita itu kaya akan zat bernilai seperti kolagen, protein, lemak dan mineral. Dan ini sumber daya yang jumlahnya sangat melimpah. Sehingga sangat berpotensi untuk diolah menjadi bahan industri, pangan dan pertanian,” ujar Dewa, sapaan Dedi Wahidi.
Dewa mencontohkan, pemanfaatan kolagen industri yang dapat diekstrak dari kulit, sisik dan tulang ikan bisa digunakan di industri kosmetik, medis, farmasi dan pangan. Kemudian tepung merupakan bahan baku pakan ternak dan ikan serta campuran produk olahan.
Limbah tangkapan nelayan juga memgandung zat seperti N, P dan K yang dapat diolah menjadi pupuk baik pupuk cair maupun padat, yang cocok untuk pertanian organik dan ramah lingkungan.
“Limbah hasil tangkapan nelayan juga bisa dimanfaatkan untuk produk olahan pangan menjadi nugget ikan, abon ikan, kerupuk dan camilan lainnya,” ujar Dewa.
Dewa menegaskan, pemanfaatan potensi limbah tangkapan nelayan selain menjadi peluang peningkatan ekonomi juga sebagai upaya pengurangan pencemaran lingkungan.
Masyarakat khususnya di daerah pesisir diharapkan dapat mengubah limbah tersebut menjadi produk inovatif sehingga dapat menjadi sumber penghasilan.
“Jadi sekali lagi, limbah perikanan ini adalah sumber daya, dan bukan sampah. Yang jika diolah akan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan. Dan ini perlu terus didorong pemanfaatan serta inovasi berkelanjutan di sektor ini,” ujar Dewa. (*)