Viral! Banjir Belum Selesai, Kepala BNPB Tertangkap Kamera sedang Nge-Mall di Medan

Jurnalis: Listiani Safitri
Kabar Baru, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menjadi sasaran kritik publik setelah rekaman video dirinya berjalan santai di pusat perbelanjaan di Jalan Zainul Arifin, Medan, viral di media sosial.
Aksi ini terjadi tepat di tengah situasi krisis akibat banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Bencana hidrometeorologi tersebut telah menyebabkan ribuan warga kehilangan rumah dan anggota keluarga, serta memaksa mereka mengungsi ke posko darurat.
Informasi yang dikutip dari akun Instagram Sumut_headlines ini segera memantik reaksi keras dari berbagai pihak.

Ketua SATMA AMPI Sumut, Fachmy Harahap, menjadi salah satu yang paling lantang. Fachmy menilai tindakan Letjen Suharyanto mencerminkan sikap minim empati.
Menurutnya, pemimpin lembaga kebencanaan nasional seharusnya berada di garis depan, mengarahkan respons tanggap darurat, bukan malah menghabiskan waktu di mal seolah situasi krisis tidak berlangsung.
“Perilaku seperti ini sama sekali tidak menunjukkan kepedulian. Ketika masyarakat berjuang menghadapi kehilangan, trauma, dan ketidakpastian, ia malah terlihat bersantai di mal. Pemimpin kebencanaan seharusnya berada di sisi para korban, bukan menikmati kenyamanan pusat perbelanjaan,” tegas Fachmy Harahap.
Blunder Setelah Pernyataan Kontroversial
Fachmy menambahkan, kontroversi ini bukan yang pertama bagi Suharyanto.
Sebelumnya, publik juga menyoroti pernyataan Suharyanto dalam konferensi pers yang menyebut kondisi bencana di Sumatera hanya terlihat mencekam di media sosial.
Pernyataan tersebut dianggap meremehkan kesulitan nyata yang dialami para korban.
Ketua SATMA AMPI Sumut menilai kemunculan di mal tersebut merupakan blunder lanjutan yang semakin menggerus kepercayaan masyarakat terhadap BNPB.
Kritik ini menguat karena pernyataan Suharyanto yang merendahkan skala bencana sudah lebih dulu memicu gelombang protes dari DPR, akademisi, dan masyarakat terdampak.
Fachmy Harahap lantas mendesak pemerintah pusat, khususnya Presiden, untuk segera mengevaluasi kinerja BNPB. Ia bahkan meminta Presiden mempertimbangkan penggantian pimpinan bila dianggap perlu.
Masyarakat berharap penanganan bencana oleh pemerintah dapat berjalan optimal, namun hal ini akan sulit terwujud jika pejabat tertinggi penanggulangan bencana dinilai tidak serius dan tidak hadir di daerah terdampak.
Insight NTB
Suara Time
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







