Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Inovasi Es Krim Balongsari Dorong UMKM Bangkit Jadi Ekonomi Kreatif

WhatsApp Image 2025-12-08 at 17.16.36
Pricelia Anggita Togatorop.

Editor:

Kabar Baru, Opini – UMKM sering disebut sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Namun, dari apa yang saya lihat secara langsung di lapangan, predikat itu belum sepenuhnya diimbangi dengan kemampuan UMKM untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Banyak usaha kecil masih bertahan dengan pola lama, produk lama, dan cara pemasaran yang sama. Kondisi ini saya saksikan sendiri ketika menjalankan KKN Non Reguler di RW 05 Balongsari, Surabaya.

Program pengabdian ini dijalankan oleh Sub Kelompok 4 KKN Non Reguler 7 Untag Surabaya, yang beranggotakan Ahmad Ainur Rofiq, Ananda Dwi Putra, Anggara Adji Pranata, saya sendiri (Pricelia Anggita Togatorop), serta Luthfi Alifatul Laili Aulia, dan dibimbing oleh Wahyu Kuncoro, ST., M.Med.Kom. Berangkat dari diskusi dan observasi lapangan, kami menyadari bahwa UMKM “Dapur Mbak El” memiliki potensi besar tetapi stagnan karena kurangnya inovasi.

Jasa Penerbitan Buku

Dari pengalaman saya mendampingi UMKM tersebut, saya melihat bahwa persoalan terbesar bukan pada kemampuan produksi, melainkan pada keberanian mencoba hal baru. Padahal, Balongsari memiliki karakter lingkungan yang sangat mendukung: banyak keluarga muda, banyak anak-anak, dan pasar kuliner yang dinamis. Dengan kondisi itu, produk yang kreatif dan menarik secara visual memiliki peluang besar.

Karena itu, kelompok kami memperkenalkan tiga inovasi: Es Krim Rujak, Es Krim Pop Ice, dan Popsicle Nutrijel Aneka Rasa.

WhatsApp Image 2025-12-08 at 17.16.36 (1)

Es Krim Rujak bagi saya adalah bukti bahwa cita rasa lokal bisa tampil lebih modern tanpa kehilangan identitasnya.
Es Krim Pop Ice menunjukkan bahwa kreativitas tidak harus berangkat dari bahan mahal—minuman instan anak-anak saja bisa berubah menjadi produk es krim yang bernilai jual.

Sementara Popsicle Nutrijel adalah upaya menghadirkan jajanan sehat yang tetap menarik dan mudah dipasarkan, terutama di era media sosial.

Bagi UMKM mitra, ketiga produk ini bukan hanya soal variasi menu, tetapi juga langkah awal membangun identitas usaha. Saya pribadi semakin memahami bahwa branding adalah kebutuhan, bukan sekadar pelengkap. Karena itu, kami ikut membantu merancang logo, label produk, serta konsep kemasan yang lebih profesional. Setiap usaha, sekecil apa pun, membutuhkan identitas agar dipercaya konsumen.

Pengalaman bersama masyarakat Balongsari juga memberi saya pelajaran penting tentang esensi pengabdian. Dosen pembimbing kami, Wahyu Kuncoro, sering mengingatkan bahwa pemberdayaan bukan soal memberikan bantuan, tetapi membangun keberanian untuk berubah. Dan saya menyaksikan sendiri bagaimana inovasi kecil bisa menumbuhkan kepercayaan diri bagi pelaku UMKM.

Akhirnya, saya sampai pada satu kesimpulan pribadi: UMKM yang kuat adalah UMKM yang bersedia berinovasi. Es Krim Rujak, Es Krim Pop Ice, dan Popsicle Nutrijel hanyalah contoh kecil dari kreativitas yang sebenarnya bisa terus berkembang. Yang terpenting bukan sekadar produknya, tetapi keinginan untuk menata masa depan usaha dengan cara yang lebih adaptif dan berorientasi pasar.

Dari Balongsari, saya belajar bahwa perubahan besar sering kali lahir dari dapur kecil, dari percobaan pertama, dari keberanian mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dan di situlah saya memahami, pengabdian masyarakat bukanlah program singkat—ia adalah jembatan antara ilmu pengetahuan, keberanian, dan harapan masyarakat.

Penulis : Pricelia Anggita Togatorop , Penulis adalah anggota Sub Kelompok 4 KKN Non Reguler 7 Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store