BKKBN Papua Barat Gelar Re-Orientasi Kader TPK di Kota Sorong, Sekretaris DP2KB Jemima Elisabeth Sampaikan Dukungan Pemkot

Jurnalis: Afi Ibrahim
Kabar Baru, Sorong — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Papua Barat menggelar kegiatan Reorientasi bagi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) serta Peningkatan Pelayanan Calon Pengantin (Catin) dan Pasangan Usia Subur (PUS) Baru Menikah, di Gedung Pertemuan Asrama Haji Kota Sorong, Selasa (28/10/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Zero Dose Immunization melalui Komunikasi Antar Pribadi (KAP)” ini diikuti oleh ratusan kader TPK dari seluruh kelurahan di Kota Sorong.
Agenda tersebut merupakan bagian dari upaya BKKBN memperkuat kapasitas kader di lapangan dalam mendukung program nasional Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di wilayah Papua Barat Daya.
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Sorong, Jemima Elisabeth, hadir mewakili Pemerintah Kota Sorong dan memberikan sambutan selamat datang kepada seluruh peserta serta tamu undangan.
“Atas nama Pemerintah Kota Sorong, kami menyampaikan selamat datang kepada Ibu Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat beserta jajaran, serta narasumber dan fasilitator dari Kementerian PPN/Bappenas dan Forum KAP yang telah hadir jauh-jauh dari Jakarta,” ujar Jemima.
Ia menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan BKKBN dalam mendukung program Bangga Kencana serta percepatan penurunan angka stunting di Kota Sorong.
“Kami menyadari bahwa tantangan stunting di wilayah Papua Barat Daya, termasuk di Kota Sorong, masih cukup tinggi. Namun berkat kerja sama semua pihak, prevalensi stunting berhasil turun menjadi 25,2 persen,” jelasnya.
Menurut Jemima, Reorientasi TPK ini sangat penting karena para kader merupakan ujung tombak pendampingan keluarga di tingkat akar rumput.
Melalui pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP), para kader diharapkan dapat lebih efektif menyampaikan pesan perubahan perilaku, terutama terkait imunisasi dasar lengkap, gizi seimbang, dan kesehatan pranikah.
Dalam kesempatan tersebut, Jemima juga menyampaikan apresiasi kepada BKKBN Pusat, Forum KAP, serta tim INEY World Bank yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan di Kota Sorong.
“Kolaborasi seperti ini menjadi kunci untuk mempercepat penurunan stunting secara berkelanjutan dan berkeadilan, khususnya di Tanah Papua,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jemima menegaskan bahwa kader pendamping keluarga merupakan tulang punggung dan ujung tombak dalam pelaksanaan program penurunan stunting di lapangan.
Ia berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan agar semangat dan kualitas pelayanan masyarakat di tingkat keluarga semakin meningkat.
“Kami berharap kegiatan reorientasi ini memberikan manfaat besar bagi seluruh kader pendamping keluarga. Mereka berperan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait kesehatan keluarga dan kesiapan pernikahan,” ujarnya.
Jemima juga menyampaikan bahwa angka stunting di Kota Sorong sebelumnya sempat mencapai 30,1 persen berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Namun berkat kolaborasi antara Pemerintah Kota Sorong, BKKBN, serta kader pendamping keluarga, angka tersebut berhasil turun menjadi 25,2 persen.
“Ini perubahan yang cukup besar bagi kami di Kota Sorong. Upaya bersama ini menunjukkan hasil positif, dan kami akan terus memperkuat peran pendamping keluarga dalam edukasi dan pelayanan di masyarakat,” tutupnya.
Kegiatan Reorientasi ini diharapkan dapat memperkuat peran TPK dalam memberikan edukasi, pendampingan, serta layanan kesehatan bagi calon pengantin dan keluarga muda, guna menciptakan generasi yang sehat, tangguh, dan berkualitas menuju Generasi Emas 2045.
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







