drg. Putih Sari Ungkap Tantangan Berat Kemandirian Alkes: Masih Jauh, Tapi Kita Mampu!

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Suasana Balai Desa Wanasari, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, tampak ramai sejak pagi. Ratusan warga dari empat kecamatan berbondong-bondong hadir, antusias mengikuti sosialisasi penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan (alkes) produksi dalam negeri yang digagas Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari, bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Senin (27/10).

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Direktorat Ketahanan Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dari Fraksi Gerindra, Kepala Desa Wanasari, serta jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta. Masyarakat dari Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam, dan Pasawahan juga memenuhi lokasi acara.

Dalam sambutannya, drg. Putih Sari menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan alat kesehatan dan produk farmasi yang aman, berkualitas, serta hasil produksi dalam negeri. Menurutnya, penggunaan produk lokal bukan hanya berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga memperkuat kemandirian industri nasional.

“Kegiatan ini menjadi momentum bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan diri dan keluarga. Termasuk dalam memilih perbekalan kesehatan rumah tangga yang aman, tidak menimbulkan risiko, dan sesuai standar,” ujar Putih Sari.

Politisi Partai Gerindra tersebut juga menyoroti masih tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor alat kesehatan, terutama yang berteknologi tinggi. Meski begitu, ia mengapresiasi langkah pemerintah yang terus mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan lokal melalui kebijakan dan kemudahan investasi.

“Kesiapan industri alat kesehatan dalam negeri memang belum sepenuhnya kuat. Namun, saat ini sudah mulai tumbuh beberapa jenis produk lokal yang diproduksi di dalam negeri. Pemerintah juga mulai membuka peluang dan memberikan dukungan kepada pengusaha lokal untuk berinvestasi,” jelasnya.

Putih Sari menambahkan, pembangunan industri alat kesehatan bukanlah hal mudah karena membutuhkan modal besar dan teknologi yang kompleks. Untuk itu, ia mendorong sinergi lintas sektor agar industri nasional mampu berkembang dan bersaing secara global.

“Kami di Komisi IX DPR RI terus mendorong agar pemerintah memberikan kemudahan bagi pengusaha lokal yang ingin berinvestasi. Walaupun mungkin belum sampai pada produk berteknologi tinggi, tetapi ini adalah langkah awal menuju kemandirian nasional,” ungkapnya.

Selain sosialisasi kebijakan, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan edukasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan pemahaman tentang pentingnya penggunaan sediaan farmasi yang sesuai standar keamanan dan mutu.

“Harapannya, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya hidup sehat dan bijak dalam memilih produk kesehatan yang digunakan sehari-hari,” pungkas Putih Sari. (*)