Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Aktivis Kritik Ketua Demokrat Sumenep: Pesantren Bukan Lembaga Feodal

Desain tanpa judul_20251024_064139_0000
Indra Wahyudi (kiri) vs Amel Yuni (kanan) .

Jurnalis:

Kabar Baru, Sumenep – Mahasiswi Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura, Amel Yuni, menyampaikan tanggapan atas pandangan Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep, Indra Wahyudi, yang menilai adanya budaya feodal di lingkungan pesantren.

Menurut Amel, penyamaan sistem pesantren dengan feodalisme merupakan pandangan yang tidak tepat dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Jasa Penerbitan Buku

Ia menegaskan, pesantren tidak lahir dari sistem bangsawan, melainkan dari kalangan masyarakat biasa yang memiliki keilmuan dan akhlak tinggi.

“Hubungan antara kiai dan santri bukanlah hubungan raja dan budak, tetapi hubungan spiritual yang didasari cinta, penghormatan, dan keikhlasan,” ujar Amel, Jumat (24/10).

Amel menilai, tradisi pesantren justru menolak sistem kasta dan keturunan, serta menjunjung tinggi kesetaraan dan keilmuan.

Ia menambahkan, para santri dibina untuk berpikir kritis, beretika, dan berakhlak, bukan untuk tunduk secara membabi buta.

“Menilai pesantren sebagai lembaga feodal sama saja mengabaikan sejarahnya sebagai pusat pemberdayaan rakyat. Nilai-nilai yang dijunjung tinggi di pesantren adalah moralitas, kesederhanaan, dan keikhlasan, bukan status sosial,” tegasnya.

Amel juga mengingatkan agar publik, termasuk tokoh politik, lebih berhati-hati dalam memberikan pandangan terkait dunia pesantren.

“Pesantren adalah benteng moral bangsa yang seharusnya dihormati, bukan disalahpahami. Menyamakan pesantren dengan sistem feodal adalah bentuk kekeliruan berpikir,” pungkasnya.

Sebelumnya, pandangan Indra Wahyudi menjadi perhatian publik setelah ia mengunggah video di status WhatsApp pribadinya pada Rabu (22/10), bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional.

Dalam video tersebut, terlihat seorang diduga pengasuh pesantren menaburkan uang kepada para santri putra dan putri, dengan disertai tulisan “Raja dan Budak”.

Indra turut menambahkan keterangan, “Kalau caranya begini ke santri, baru saya sependapat ini cara yang feodal.”

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store