Danpussnif Letjen TNI Iwan Setiawan: Prajurit Infanteri Harus Militan dan Tak Pernah Menyerah

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussnif) TNI Angkatan Darat, Letjen TNI Iwan Setiawan, S.E., M.M., menegaskan bahwa prajurit infanteri harus menjadi sosok militan, tangguh, dan pantang menyerah dalam setiap penugasan.
Penegasan itu disampaikan pada Upacara Tradisi Pembaretan dan Penyematan Wing Yudha Wastu Pramuka bagi siswa Program Pendidikan Calon Bintara Infanteri (Dikcabaif) Pama Abit Akmil Tahun Anggaran 2025, yang digelar di Bendungan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jumat (17/10/2025).
Dalam amanatnya, Letjen Iwan Setiawan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para siswa yang telah menuntaskan seluruh rangkaian pendidikan dan latihan hingga tahap pembaretan.
“Atas nama pribadi dan sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, saya mengucapkan selamat kepada para siswa yang hari ini resmi mengenakan baret infanteri serta menerima wing Yudha Wastu Pramuka. Kalian adalah prajurit infanteri prajurit terdepan dalam setiap pertempuran, yang selalu unggul, berjaya, tidak pernah mengeluh, tidak pernah menyerah, dan selalu militan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa para perwira muda infanteri merupakan generasi penerus korps yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kehormatan diri, keluarga, dan satuan.
“Setiap langkah infanteri adalah pertaruhan. Jaga kehormatan diri, kehormatan keluarga, dan kehormatan satuan. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, serta Delapan Wajib TNI,” tegasnya.
Menurut Danpussnif, proses pembentukan prajurit sejati tidak berhenti pada selesainya pendidikan dasar. Tantangan ke depan akan semakin kompleks, sehingga setiap prajurit harus terus mengasah kemampuan, baik secara fisik, mental, maupun intelektual.
“Pendidikan yang kalian jalani belum berakhir di sini. Ke depan masih banyak yang harus kalian isi tingkatkan pengetahuan, keterampilan, fisik, bela diri, kemampuan menembak, dan taktik tempur. Infanteri tidak boleh tertinggal dari perkembangan teknologi maupun dinamika pertempuran modern,” kata Letjen Iwan.
Ia juga menyinggung peringatan Hari Ulang Tahun Infanteri ke-80 yang jatuh pada 9 Oktober lalu. Momentum tersebut, kata dia, menjadi pengingat bagi seluruh prajurit untuk menjaga semangat juang dan pengabdian yang telah dirintis para senior pendahulu korps infanteri.
“Sudah banyak kiprah dan catatan sejarah yang dirintis oleh para pendahulu kita. Korps Infanteri harus terus menjadi tulang punggung pertahanan darat dan penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Danpussnif menyampaikan terima kasih kepada para orang tua dan keluarga siswa yang turut hadir mendukung prosesi pembaretan. Ia juga memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berlibur bersama keluarga sebelum kembali mengikuti pendidikan lanjutan.
“Setelah kegiatan ini, kalian dapat pulang bersama keluarga untuk berlibur. Namun tetap jaga kondisi fisik agar kembali dalam keadaan prima saat melanjutkan pendidikan berikutnya. Sekali lagi, selamat atas keberhasilan dan kebanggaan hari ini,” pungkasnya.
Upacara pembaretan di Bendungan Jatiluhur berlangsung khidmat dan penuh semangat, diikuti oleh para siswa Dikcabaif Pama Abit Akmil serta dihadiri pejabat TNI AD, instruktur pendidikan, dan keluarga peserta. (*)