Galian C di Botubarani Jadi Sorotan, Kades Serahkan Penilaian Dampak ke Pihak Berwenang

Jurnalis: Redaksi Gorontalo
Kabar Baru, Gorontalo– Aktivitas galian di wilayah Botubarani, yang dikenal sebagai habitat hiu paus, menjadi sorotan utama. Dari tiga perusahaan yang beroperasi, satu di antaranya diduga tidak memiliki izin resmi dan melakukan penambangan secara manual. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi pencemaran perairan laut yang dapat berdampak pada keberlangsungan hidup hiu paus.
Kepala Desa Botubarani, Irwan Lakoro, menyatakan keprihatinannya bila menurut penilaian yang berwenang dampak banjir dapat mengganggu hiu paus. “Kami sangat khawatir dengan dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas galian ini, terutama bagi kelestarian hiu paus yang menjadi ikon desa kami,” ujarnya saat diwawancarai di kantor desa, Rabu (13/08/2025).
Irwan menjelaskan, dari informasi yang ia terima, terdapat dua perusahaan yang memiliki izin resmi, sementara satu perusahaan lainnya melakukan penambangan secara manual tanpa izin yang jelas. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti masalah ini,” tambahnya. Kekhawatiran akan dampak banjir ini muncul karena aktivitas galian yang tidak terkontrol dapat memperburuk risiko banjir dan sedimentasi di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Irwan menyerahkan sepenuhnya penilaian dampak lingkungan dan keputusan terkait penutupan atau tidaknya aktivitas galian tersebut kepada pihak berwenang. “Kami mendukung penuh keputusan yang diambil oleh pihak yang berwenang. Jika memang terbukti mencemari dan merusak lingkungan, termasuk memperparah dampak banjir, tentu harus ada tindakan tegas,” tegasnya.
Keberadaan hiu paus di Botubarani telah memberikan dampak positif bagi perekonomian desa melalui sektor pariwisata. Setiap tahunnya, ribuan wisatawan datang untuk menyaksikan langsung keindahan hiu paus di habitat aslinya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian lingkungan dan populasi hiu paus menjadi prioritas utama bagi pemerintah desa dan masyarakat Botubarani.
“Kami berharap, masalah ini dapat segera diselesaikan dengan bijak dan tidak merugikan siapapun, terutama kelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup hiu paus,” pungkas Irwan.