Kemendikti Saintek Dorong Peningkatan Kualitas Bibit Pisang di Gorontalo, Gandeng UNG dan UNISAN

Jurnalis: Redaksi Gorontalo
Kabar Baru, Gorontalo- Tim Pengabdian Kolaborasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melalui sinergi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Ichsan Gorontalo (UNISAN) menggelar Pelatihan dan Penguatan Pengelolaan Usaha yang dipusatkan di Kantor Desa Haya-Haya, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, (17/07/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Dosen Berkegiatan di Desa (PDB) 2025 yang bertujuan memperkuat kapasitas kewirausahaan masyarakat berbasis potensi lokal, khususnya agribisnis pisang. Tim pengabdian diketuai oleh Dr. Andi Yusniar Mendo, S.E., M.M., dan melibatkan anggota tim lintas disiplin dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG serta UNISAN, yaitu Irwan Yantu, S.Pd., M.Si., Sjahril Botutihe, S.T., M.M., dan Syamsul B. Biki, bersama mahasiswa Rekognisi Mata Kuliah UNG.
Dalam sesi pelatihan, Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo turut ambil bagian dengan menyajikan materi bertema “Cara Mengolah dan Merawat Bibit Unggul Pisang yang Berkualitas”. Pelatihan ini menjadi momentum strategis dalam meningkatkan kapasitas petani lokal dalam pengelolaan agribisnis pisang yang berorientasi pada kualitas dan keberlanjutan.
Pemateri Jamal Purwanto memaparkan materi secara menyeluruh, mulai dari aspek pembibitan, teknik budidaya, pengendalian hama dan penyakit, hingga strategi pascapanen dan hilirisasi produk. “Kualitas bibit adalah pondasi utama keberhasilan usaha tani pisang. Bila petani mampu memilih dan merawat bibit unggul, maka hasil panen akan meningkat secara signifikan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” ujar Jamal dalam pemaparannya.

Pada kegiatan ini, dua mitra usaha yaitu kelompok Wanita Wirausaha “Sukses Selalu” dan kelompok Wanita Tani “Tunas Hijau,” berpartisipasi secara aktif. Kedua kelompok ini dikenal sebagai pendorong UMKM lokal yang berfokus pada pengembangan produk berbasis pisang dan pertanian berkelanjutan. Peserta pelatihan juga dibekali pengetahuan mengenai diversifikasi produk turunan pisang seperti keripik, sale, puree, sirup, tepung, hingga etil alkohol, yang diyakini mampu menambah nilai ekonomi dan memperluas pangsa pasar
Melalui pelatihan ini, diharapkan para petani mampu mengoptimalkan produksi sekaligus membangun jaringan usaha yang lebih kompetitif. Program ini sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi akademisi dan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat desa berbasis kearifan lokal.
Ketua tim pengabdian, Dr. Andi Yusniar Mendo, menyampaikan apresiasinya atas dukungan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) pada Program Desa Binaan( PDB) tahun anggaran 2025 di desa Haya-haya Kec. limboto barat Kab. Gorontalo Provinsi Gorontalo” tandasnya.