Choirul Anam Jadi Wisudawan Inspiratif Selesaikan Sarjana Hukum di UT

Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabar Baru, Jakarta – Di tengah kesibukannya menyelesaikan studi doktoral (PhD) di Charles University Republik Ceko, Choirul Anam justru menunjukkan komitmen akademik luar biasa dengan tetap menyelesaikan pendidikan S1 Hukum di Universitas Terbuka (UT).
Kisahnya menjadi bukti bahwa pendidikan tak mengenal batas usia, gelar, atau jarak geografis.
Choirul Anam telah resmi meraih gelar PhD dari salah satu universitas ternama di Eropa Tengah pada 2023, yang bahkan menjadi salah satu lulusan tercepat selama 3 tahun 4 bulan.
Anam dengan disertasi yang membahas desentralisasi fiskal dan kemiskinan di Indonsia.
Namun, yang menarik, di saat bersamaan ia juga tercatat sebagai mahasiswa program studi Ilmu Hukum di UT dan baru saja dinyatakan lulus sebagai sarjana pada Selasa, 29 Juli 2025, dalam acara wisuda bersama 1.473 wisudawan lain di UTCC, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Anam bukan nama asing di kalangan pelajar Indonesia di luar negeri. Ia pernah menjabat sebagai Koordinator PPI Dunia (Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia), posisi prestisius yang menghubungkan ribuan pelajar Indonesia dari 65 negara.
Namun di balik pencapaian akademiknya, Anam menyimpan kisah perjuangan yang panjang dan penuh tekad.
Lahir di desa kecil dari keluarga kurang mampu, pendidikan tinggi pernah terasa sebagai mimpi yang terlalu jauh. Namun Anam membuktikan sebaliknya.
Ia menyelesaikan S1 Akuntansi tahun 2008 dan S2 MPKP tahun 2017 di Universitas Indonesia (UI)—dua jenjang pendidikan yang ia tempuh dengan penuh kerja keras, beasiswa, dan semangat tak kenal lelah.
“Latar belakang saya tidak istimewa. Saya hanya anak desa yang percaya bahwa pendidikan bisa mengubah nasib,” ujar Anam dalam wawancara daring setelah dinyatakan lulus dari UT.
“Saya belajar hukum karena saya ingin memahami fondasi keadilan. Ilmu hukum bukan sekadar gelar tambahan, tapi bagian penting dalam kerja-kerja saya membela nilai-nilai demokrasi dan hak asasi.”
Pilihan untuk menempuh S1 Hukum di UT bahkan setelah menyelesaikan studi doktoral di Eropa menunjukkan dedikasi Anam yang langka.
Di saat banyak orang puas dengan gelar tinggi, Anam justru kembali menapak jalur dasar demi memperdalam pemahaman sistem hukum nasional secara formal.
Keputusannya untuk tetap menempuh S1 di UT, meski sudah menyandang gelar doktor, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Rektor UT menyatakan bahwa dedikasi Anam menunjukkan fleksibilitas sistem pendidikan terbuka yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat lintas usia dan latar belakang.
“UT bangga menjadi bagian dari perjalanan akademik Choirul Anam. Ini menunjukkan bahwa belajar itu bisa dari mana saja, kapan saja, dan tidak ada kata terlambat,” ujar Rektor UT, Dr. Muhammad Yunus.
“Ini bukan soal gelar. Ini tentang menghormati proses, dan memastikan bahwa kita benar-benar memahami Indonesia dari akar hukumnya,” tambahnya.
Direktur UT Luar Negeri, Dr. Pardamean Daulay, S.Sos., M.Si pun memberi apresiasi tinggi. Dalam pernyataan resminya, pihak kampus menyebut Anam sebagai teladan pembelajar sepanjang hayat yang mencerminkan semangat pendidikan terbuka dan inklusif, sehingga dipilih sebagai Mahasiswa Inspiratif.
Kini, dengan gelar PhD dari Eropa, S.H. dari UT, dan dua gelar dari UI, Choirul Anam bersiap melangkah lebih jauh. Ia ingin mengabdikan ilmunya untuk kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia.
“Kemiskinan bukan alasan untuk menyerah. Justru dari situlah saya belajar bahwa mimpi harus diperjuangkan, bukan ditunda,” pungkasnya.
Anam berharap langkahnya bisa menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tidak cepat puas, serta menghargai pendidikan di semua jenjang.
“Kadang orang merasa sudah tinggi gelarnya, lalu enggan belajar hal-hal mendasar. Padahal, justru dari dasar kita bisa memperkuat pijakan,” pungkasnya.